Suara.com - Pemerintah kota Amsterdam berupaya memasang bunga atau pot tanaman di jembatan-jembatan kanal guna menghentikan pesepeda parkir sembarangan.
Menyadur The Guardian, Rabu (21/10/2020), pemerintah meradang lantaran kanal-kanal di ibu kota Belanda tak enak dipandang gara-gara banyak sepeda terparkir berjejer di jembatan.
"Karena banyak sepeda yang diparkir di pagar jembatan, trotoar menjadi sempit dan pejalan kaki berjalan di jalan raya," kata seorang juru bicara.
Hal itu, sambung juru bicara, menimbulkan situasi tak aman di kota dengan kanal paling sibuk di dunia tersebut.
Baca Juga: Resmi, Nama Presiden Joko Widodo Diabadikan di Ruas Jalan Abu Dhabi
Untuk menciptakan ruang lebih banyak bagi pesepeda, tempat parkir mobl juga akan difungsikan sebagai parkiran sepeda.
Amsterdam memiliki lebih banyak sepeda dibandingkan orang. Kota ini memiliki jalur sepeda sepanjang 767 km.
Jumlahnya pesepeda belakangan semakin meningkat, mengingat penduduk cenderung menghindari mobil dan transportasi umum di tengah pandemi virus corona.
Laporan dari lembaga pengetahuan Belanda menemukan adanya peningkatan jarak tempuh rata-rata sepeda dengan 4,1 km pada Juli tahun ini, dibandingkan 3,4 km pada September 2019.
Lebih dari sepertiga atau 37% warga yang menghindari transportasi umum, memilih untuk beralih ke sepeda. Sementara setengah dari mereka mengaku akan terus mengayuh meski pembatasan Covid-19 nantinya dicabut.
Baca Juga: Belanda Beri Kompensasi ke Anak - Janda Korban Perang Kolonial di Indonesia
Deretan sepeda di jembatan bukanlah satu-satunya yang menjadi sorotan. Asosiasi pelancong, Algemene Nederlandse Wielrijders-Bond (ANWB), menyerukan keprihatinan terkait standar keselamatan di jalur sepeda Belanda yang kian padat.
"Sebelum krisis virus corona, kami sudah memiliki jalur sepeda yang penuh dan semakin banyak kendaraan roada dua dengan kecepatan berbeda," kata direktur ANWB, Frits van Bruggen.
Menurut Frits, beragam kendaraan seperti sepeda, e-bikes, e-scooter, hingga sepeda balap, tidak bisa berkendara secara berdampingan.
"Saya yakin 100% akan ada lebih banyak korban (kecelakaan) karena lebih banyak bersepeda dan naik mobil karena kami tidak berani lagi menggunakan transportasi umum,” tandas Bruggen.