Dibunuh, Samuel Paty akan Mendapatkan Penghargaan Tertinggi dari Prancis

Rabu, 21 Oktober 2020 | 13:59 WIB
Dibunuh, Samuel Paty akan Mendapatkan Penghargaan Tertinggi dari Prancis
Sebuah plakat dengan potret guru sejarah Samuel Paty saat orang-orang berkumpul di Paris. (AFP/Bertrand Guay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang guru sejarah berusia 47 tahun yang menjadi korban pemenggalan oleh seorang pria setelah menunjukkan gambar Nabi Muhammad, akan dianugerahi penghargaan tertinggi.

Menyadur The Independent, Rabu (21/10/2020) Samuel Paty, secara anumerta akan menerima penghargaan tertinggi Prancis, "Legion d'Honneur" dari Pemerintah Prancis.

Menteri Pendidikan Jean-Michel Blanquer membuat pengumuman tersebut selama wawancara dengan BFM TV pada Selasa pagi.

Samuel dipenggal oleh seorang pria berusia 18 tahun di depan sekolah tempat ia mengajar pada hari Jumat di siang bolong.

Baca Juga: Pembunuhan Samuel Paty, Polisi Prancis Selidiki Puluhan Kelompok Islam

Insiden tersebut terjadi setelah Samuel menunjukkan kepada murid-muridnya karikatur Nabi Muhammad yang secara kontroversial ditampilkan di majalah satir Prancis Charlie Hebdo.

Pembunuhnya, yang diidentifikasi sebagai Abdoulakh A yang berusia 18 tahun, kemudian ditembak mati oleh polisi tidak jauh dari tempat kejadian.

Polisi mengatakan tersangka lahir di Moskow dan berasal dari Chechnya, tetapi telah diberikan izin tinggal 10 tahun di Prancis sebagai pengungsi pada Maret.

Pelaku melakukan aksi kejinya menggunakan sebilah pisau dan membawa sepucuk airsoft gun yang menembakkan peluru plastik.

Pihak berwenang yang menyelidiki kasus pembunuhan itu sejauh ini telah menangkap 15 orang. Di antara mereka yang ditahan adalah empat siswa sekolah dan empat anggota keluarga pelaku, menurut BBC News.

Baca Juga: Istri Presiden Prancis Dikarantina karena Covid-19

Polisi juga melakukan sekitar 40 penggerebekan di rumah-rumah yang diduga dihuni oleh muslim radikal pada hari Senin.

Pembunuhan guru tersebut menuai kecaman luas dari berbagai pihak, serta unjuk rasa solidaritas dengan korban.

Editor Charlie Hebdo sendiri men-tweet: "Charlie Hebdo mengungkapkan rasa ngeri dan pemberontakannya setelah seorang guru yang sedang menjalankan tugas dibunuh oleh seorang fanatik agama. Kami mengungkapkan dukungan terdalam kami kepada keluarganya, orang-orang terkasih, dan semua guru."

Upacara nasional untuk menghormati Samuel Paty akan diadakan di universitas Sorbonne Paris pada hari Rabu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI