Beredar Video Diduga Perwira Nyamar Pakai Jaket Almamater Dipukul Petugas

Rabu, 21 Oktober 2020 | 10:44 WIB
Beredar Video Diduga Perwira Nyamar Pakai Jaket Almamater Dipukul Petugas
Video pria diduga perwira menyamar pakai jaket almamater dipukul. (Twitter/@Lini_ZQ)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah video sejumlah orang yang diduga petugas berpakaian preman mengamankan seorang pria yang memakai jas almamater hijau.

Pria berjas almamater itu diamankan dengan cara dipiting dan dibawa ke sebuah tempat menghindari kerumunan massa aksi demo.

Video tersebut diunggah oleh akun Twitter @Lini_ZQ pada Selasa (20/10/2020) lalu.

Dalam video itu, si pria berjas almamater hijau tampak beberapa kali mendapat pukulan. Beberapa petugas berseragam juga tampak terlibat dalam kerumunan tersebut.

Baca Juga: 25 Perwira Polri Naik Pangkat

Kericuhan pun tak terhindarkan. Seorang pria dari jauh meneriaki mereka. Ia yang mengenakan jaket warna abu-abu itu tampak menahan seorang petugas berseragam untuk melindungi si pria berjas almamater hijau.

Diduga terjadi berontak, pria berbaju abu-abu lantas meneriaki petugas tersebut dan menendangnya.

"Perwiraku itu!" teriaknya.

"Ndak tahu, kita ndak tahu," kata seseorang dalam kerumunan tersebut.

Usai menendang jatuh si petugas berseragam, pria berbaju abu-abu itu masih tidak terima atas perlakuan yang didapatkan.

Baca Juga: Anakku Komandanku, Hormat Sang Ayah pada Putranya yang Jadi Perwira

"Heh brimob itu!" teriak seorang petugas perempuan.

"Aku dipukul!" katanya sambil mengacungkan jari ke salah satu petugas.

Pria berbaju abu-abu itu lantas dilerai oleh beberapa orang. Mereka bertanya soal asalnya.

"Ngomong lah dari mana," tanya seseorang.

"Kan tadi aku udah bilang, perwira dia itu. Masih saja dipukuli," kata pria berbaju abu-abu tersebut.

Beberapa saat kemudian para petugas berusaha membubarkan diri. Seorang petugas juga berteriak agar masyarakat tidak mengambil video insiden tersebut.

Simak video diduga perwira polisi pakai jas almamater mahasiswa tersebut DI SINI.

Belum diketahui pasti di mana peristiwa tersebut terjadi. Akun @Lini_ZQ mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada Selasa (20/10/2020).

"Ini masih dari Jambi sore tadi," tulisnya.

Kekinian, pemilik akun @Lini_ZQ menyematkan cuitan terbaru yang isinya menanggapi cuitan dari tentang video diduga perwira polisi pakai jas almamater mahasiswa ini.

 "Saya sematkan tuit mas @fahrisalam di sini, setelah ditonton dengan teliti, perwira yg dipukul itu adalah sebagaimana yang dijelaskan dalam tuit di bawah ini. Mohon maaf atas salah interpretasi di tuit awal," tulis @Lini_ZQ.

Adapun cuitan dari @fahrisalam adalah: 

Yang polisi bukan yang pakai almamater mahasiswa, tapi yang gemuk dan pakai tas punggung. Dia ditonjok pakai pentungan sama sesama polisi saat menyeret si mahasiswa. Anak buahnya marah. Berantem, deh. Di sini polwan bilang: jangan video(kan), jangan video (suaranya sampai serak).

Hingga berita ini disusun, Suara.com masih mencoba menghubungi pihak kepolisian untuk mendapat konfirmasi perihal insiden tersebut.

Polisi Roboh Dilutut Intel saat Ciduk Pendemo, Mabes: Salah Paham Sedikit

Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Awi Setiyono menanggapi beredarnya video yang menampilkan sejumlah polisi berpakaian preman menganiaya anggota polisi berseragam saat sedang meringkus pendemo.

Dalam video itu, tampak sejumlah personel Sabhara sedang meringkus pria menggunakan almamater berwarna hijau terkait demonstrasi tolak UU Cipta Kerja di Jambi.

Awi menyangkal jika mahasiswa yang ditangkap itu adalah anggota polisi yang sedang menyamar sebagai pendemo.

"Terkait video viral di medsos yang mengatakan bahwa personel anggota Brimob menyamar sebagai mahasiswa dan ditangkap oleh polisi lalu kena pukul personel Sabhara adalah tidak benar. Yang ditangkap menggunakan baju almamater hijau (kampus Unbari) saat kejadian adalah benar-benar mahasiswa," kata Awi saat dikonfirmasi, Rabu (21/10/2020).

Dia mengatakan, aksi penganiayaan yang dilakukan sejumlah polisi berpakaian preman dengan personel Sabhara terjadi karena kesalahpahaman semata. Kekinian, kata dia, kesalahpahaman tersebut pun telah diselesaikan.

"Personel anggota (baju preman) tersebut yang amankan mahasiswa menghalang-halangi anggota Sabhara yang mau memukul mahasiswa, makanya ada salah paham dikit di lapangan. Tapi sudah clear setelah tahu yang bawa mahasiswa adalah personel Intel Brimob. Sama netizen dibikin narasi macam-macam," katanya.

Adapun Awi berdalih, bahwa mahasiswa tersebut diamanakan lantaran berbuat anarkis saat demo. Bahkan, dia menyebut mahasiswa tersebut sempat melawan anggota polisi.

"Mahasiswa tersebut ditangkap karena sudah anarkis, melawan petugas makanya diamankan," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI