Diserang Kelompok Pemberontak, 1.300 Napi Kabur dari Penjara Kongo

Rabu, 21 Oktober 2020 | 09:40 WIB
Diserang Kelompok Pemberontak, 1.300 Napi Kabur dari Penjara Kongo
Ilustrasi penjara.[Unsplash/Emiliano Bar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lebih dari 1.300 narapidana melarikan diri dari penjara yang terletak Beni, Kongo timur, setelah adanya serangan dari kelompok pemberontak.

Menyadur ABC News, Rabu (21/10/2020), Wali kota Beni Modeste Bakwanamaha mengatakan serangan di penjara Kangbayi kemungkinan besar dilakukan oleh kelompok militan Islam, ADF.

"Kami meminta penduduk untuk melaporkan setiap orang yang mencurigakan yang mungkin merupakan narapidana yang melarikan diri," ujar Bakwanamaha.

Wali kota mengatakan satu narapidana tewas dalam serangan penjara Kangbayi.

Baca Juga: Mantan Staf: Donald Trump adalah Mussolini Amerika Serikat

"Kami yakin ADF-lah yang melakukan ini," kata Bakwanamaha, sebagaimana yang dilaporkan BBC.

Sementara, 20 dari napi yang melarikan diri telah melarikan diri telah kembali. Bakwanamaha mengatakan para tahanan ini lebih memilih untuk kembali ke penjara dibanding hidup bersama para pemberontak.

"Mereka yang kembali mengatakan mereka diambil secara paksa. Mereka bilang harus melarikan diri dari penculiknya, ADF, karena tak mau hidup sebagai musuh dalam semak-semak," kata Bakwanamaha.

Berita tentang penyerangan penjara Kangbayi membuat penduduk setempat geram. Mereka disebutkan khawatir pelarian massal itu dapat memperburuk kekerasan di kota Beni.

"Ini bebahaya bagi masyarakat Beni," ujar seorang warga, Sadi Amundala.

Baca Juga: 2 Kejanggalan Pelarian Cai Ji Fan, Siapa yang Bantu Kabur dari Lapas?

Lebih jauh, Amundala berharap pemerintah dapat memperbaiki kondisi kehidupan di penjara dan memperkuat polisi dan militer guna mencegah kasus pelarian serupa di masa mendatang.

Pelarian massal ini terjadi setelah tiga tahun serangan lain di penjara Kangbayi, di mana sekitar 100 napi melarikan diri dan puluhan tewas.

Pasukan Demokratik Sekutu atau yang lebih dikenal dengan ADF, merupakan kelompok bersenjata Uganda yang aktif di Kongo timur sejak 20 tahun lalu.

Kelompok yang dibentuk untuk melawan diskrimansi terhadap Muslim ini telah dituding melakukan kekerasan yang meluas di Kongo timur, mengutip BBC.

ADF dilaporkan telah menewaskan 570 warga sipil sejak tentara Kongo melancarkan operasi terhadap mereka pada November 2019 lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI