Tenggak Minuman Keras Berasa Sabun, Lima Orang Meninggal Dunia

Selasa, 20 Oktober 2020 | 20:59 WIB
Tenggak Minuman Keras Berasa Sabun, Lima Orang Meninggal Dunia
Ilustrasi minuman beralkohol [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak lima orang tewas di distrik Chellanam India meninggal dunia diduga setelah menenggak minuman keras palsu.

Menyadur Hidustan Times, lima warga yang meninggal tersebut berasal dari koloni suku Chellanam, diduga setelah menenggak minuman keras palsu.

Selain itu, sembilan orang termasuk tiga wanita juga menjalani perawatan di rumah sakit setelah merasa tidak nyaman.

Menurut kepolisian Walayar, almarhum diidentifikasi sebagai Raman (52), Ayyappan (55), putranya Arun (22), Sivan (45), dan adiknya Moorthy (33).

Baca Juga: Tambah 55 Ribuan, Kasus Covid-19 di India Tembus 7,5 Juta

"Raman meninggal pada Minggu pagi dan menurut tradisi suku selama acara pemakaman, yang lain telah mengkonsumsi minuman keras," jelas Kepolisian Walayar.

"Sesuai penyelidikan awal kami, semua kematian disebabkan karena dugaan konsumsi minuman keras palsu. Kami menunggu laporan pemeriksaan untuk menemukan penyebab pasti kematian," kata polisi Walayar.

Polisi juga tidak mengesampingkan kemungkinan ada cairan pembersih yang tercampur dalam minuman keras karena salah satu orang yang dirawat di rumah sakit mengatakan minuman keras yang disuplai oleh salah satu almarhum terasa seperti sabun.

Di antara yang tewas, Raman meninggal pada Minggu pagi sementara Ayyappan meninggal pada malam harinya, sementara yang lainnya meninggal pada hari Senin.

Sebelumnya, kematian kelima warga tersebut dianggap karena overdosis, namun setelah adanya warga lain ikut meninggal, kedua kuburan tersebut digali untuk dilakukan pemeriksaan.

Baca Juga: Diisolasi usai Tes Covid-19, Narapidana Melarikan Diri Lewat Ventilasi

Polisi sedang melakukan penyelidikan dengan bantuan ahli forensik dan beberapa botol miras telah ditemukan dari tempat kejadian.

Pada awal Agustus tahun ini, 104 orang juga menjadi korban dari minuman keras di negara bagian Punjab, menurut laporan Times of India.

Penasihat media menteri utama Punjab Amarinder Singh Raveen Thukral mengatakan bahwa korban tewas dalam tragedi itu berjumlah 104 dengan 80 korban di Tarn Taran dan masing-masing 12 di Batala dan Amritsar Gurdaspur.

Pemerintah negara bagian telah menangguhkan tujuh pejabat cukai dan enam pejabat polisi setelah terjadinya keracunan miras tersebut.

Polisi melakukan lusinan penggerebekan di seluruh desa - di mana 30 pembuat minuman keras ditangkap - dan menghancurkan penyulingan ilegal, menyita ribuan liter minuman keras tercemar.

Seperti diwartakan Al Jazeera, penyelidikan awal mengungkapkan minuman keras tersebut mengandung metanol, yang dapat menyebabkan kebutaan dan kematian jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.

Kematian akibat alkohol yang diseduh secara ilegal, yang dikenal secara lokal sebagai "hooch" atau "minuman keras pedesaan", adalah hal biasa di India, di mana orang miskin tidak mampu membeli merek berlisensi dari toko yang dikelola pemerintah.

Rata-rata 1.000 orang meninggal di India setiap tahun setelah mengonsumsi alkohol yang disuling secara ilegal, menurut data pemerintah. Minuman keras biasanya dibuat dengan bahan-bahan berkualitas rendah dan terkadang dicampur dengan alkohol industri dan zat beracun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI