Ekonom: Pak Jokowi, Jangan Dengar Bank Dunia Tapi Dengarkan Rintihan Rakyat

Selasa, 20 Oktober 2020 | 20:18 WIB
Ekonom: Pak Jokowi, Jangan Dengar Bank Dunia Tapi Dengarkan Rintihan Rakyat
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau Pasar Pelayanan Publik di Banyuwangi, Kamis (25/6/2020). (Foto dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ekonom Faisal Basri angkat bicara mengenai dukungan Bank Dunia terhadap pengesahan UU Omnibus Law Cipta Kerja. Ia meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap mendengarkan suara rakyat.

Hal itu disampaikan oleh Faisal melalui akun Twitter miliknya @faisalbasri.

Faisal Basri meminta agar Jokowi tetap mendengarkan jeritan rakyat yang menolak pengesahan UU Cipta Kerja.

Bukan justru mendengarkan celotehan Bank Dunia yang mendukung penuh pengesahan UU kontroversial tersebut.

Baca Juga: Ikut Demo di Jakarta, Petani Cilacap Ingin Tanya Satu Hal Ini ke Jokowi

Menurutnya, rakyat merasa dikhianati oleh pemerintah dan DPR RI lantaran UU tersebut disahkan.

"Pak Jokowi, jangan dengar celotehan Bank Dunia, dengarkanlah rintihan rakyat yang merasa dikhianati," kata Faisal Basri seperti dikutip Suara.com, Selasa (20/10/2020).

Faisal Basri minta Jokowi jangan dengar celotehan bank dunia (Twitter/faisalbasri)
Faisal Basri minta Jokowi jangan dengar celotehan bank dunia (Twitter/faisalbasri)

Bank Dunia Dukung UU Cipta Kerja

Jokowi melampirkan tulisan rilis dari Bank Dunia mengenai dukungannya terhadap UU Cipta Kerja yang telah disahkan pada 5 Oktober lalu.

"Undang Undang Cipta Kerja adalah upaya reformasi besar untuk menjadikan Indonesia lebih kompettitif." Ini kata Bank Dunia. Berikut pernyataan lengkapnya," kata Jokowi.

Baca Juga: Minta Omnibus Law Dicabut, ARB Tawarkan Sistem Dewan Rakyat ke Masyarakat

Bank dunia melalui pernyataan tertulisnya mengatakan Undang-undang Cipta Kerja dapat mendukung pemulihan ekonomi dan pertumbuhan jangka panjang yang tangguh di Indonesia.

Menurut Bank Dunia, dengan UU Cipta Kerja yang menghapus berbagai pembatasan besar pada investasi dan memberikan sinyal bahwa Indonesia terbuka untuk bisnis.

Hal ini dapat membantu menarik investor, menciptakan lapangan kerja, dan membantu Indonesia memerangi kemiskinan.

Dalam penyataan yang mencantumkan nama Senior Eksternal Officer, Bank Dunia Lestari Boediono itu, Bank Dunia juga menyatakan bahwa UU Cipta Kerja adalah upaya reformasi besar untuk menjadikan Indonesia lebih kompetitif dan mendukung aspirasi jangka panjang negara ini menjadi masyarakat yang sejahtera.

Bank Dunia juga mengingatkan, Implementasi dari Undang-undang secara konsisten akan sangat penting, dan akan memerlukan peraturan pelaksanaan yang kuat untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan serta upaya bersama Pemerintah Indonesia dan pemangku kepentingan lainnya.

Bank Dunia berkomitmen untuk bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam reformasi-reformasi ini, menuju pemulihan ekonomi dan masa depan yang lebih baik untuk seluruh masyarakat Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI