Suara.com - Aparat Kepolisian memasang kawat berduri di pintu masuk gang pemukiman warga daerah Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2020). Kawat-kawat berduri itu dipasang sebagai upaya mencegah massa demonstrasi menolak Omnimbus Law Undang-undang Cipta Kerja tidak lari ke pemukiman jika terjadi bentrok.
Kapolsek Senen Kompol Ewo Samono membenarkan adanya pemasangan kawat berduri di gang-gang pemukiman warga Kwitang. Dia mengklaim bahwa pemasang kawat berduri atas inisiatif warga.
"Betul, itu inisiatif warga supaya wilayahnya aman dari para perusuh atau warga luar yang berniat tidak baik," kata Ewo saat dikonfirmasi, Selasa (20/10/2020).
Namun fakta yang ditemukan Suara.com di lapangan berbeda, sejumlah warga Kwitang justru terlihat mendukung dan memberi semangat kepada peserta demonstrasi yang melakukan aksi di Istana Kepresidenan Jakarta hari ini.
Baca Juga: Usai Bacakan Ultimatum, Massa BEM SI Tinggalkan Patung Kuda
Dalam video berdurasi 6 detik yang diunggah akun Twitter @fikrie terlihat sejumlah warga berdiri di depan barikade kawat berduri. Mereka terdengar meneriakkan kata 'semangat' kepada sejumlah buruh yang hendak melakukan aksi demonstrasi.
"Kwitang hari ini. Warga dan massa aksi dibatasi kawat berduri. Kayak mau misahin aksi massa dan rakyat sekitar. Tapi coba dengar warga berseru-seru mendukung. #MOSITIDAKDIPERCAYA," kicau @fikrie seperti dikutip suara.com.
Pernyataan serupa juga diungkapkan akun Twitter @BEMUI_Official. Dalam kicauannya yang disertai unggahan video disebutkan bahwa warga Kwitang sempat membantu mahasiswa dan buruh untuk menyingkirkan kawat berduri yang menghalangi jalur evakuasi.
"LIVE REPORT [14.00 WIB] Setelah melakukan long march, massa aksi UI bersama aliansi beristirahat di Jalan Kwitang. Warga setempat membantu menyingkirkan blokade kawat berduri yang dipasang kepolisian agar massa dapat mudah mendapatkan akses jalan saat evakuasi," tulis @BEMUI_Official disertai emoji hati dan kepalan tangan.
Ledakan Petasan
Baca Juga: Dituduh Hasut Demo Rusuh, Admin FB STM Se-Jabodetabek Dijerat UU ITE
Aliansi Badan Mahasiswa Eksekutif Seluruh Indonesia/BEM SI yang menggelar aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, sudah membubarkan diri.
Mereka meninggalkan lokasi pukul 16.30 WIB. Namun, sejumlah massa yang belum diketahui berasal dari elemen mana masih bertahan di lokasi.
Mereka terpantau sedang bernyanyi-nyanyi di depan kawat berduri yang telah dipasang oleh polisi.
Selain itu mereka tampak pula membawa sejumlah atribut seperti bendera Merah Putih hingga papan tuntutan seraya melantunkan lagu-lagu kebangsaan seperti "Maju Tak Gentar".
Tak lama berselang lemparan benda terjadi.
Berdasarkan pantauan Suara.com, sebagian pendemo lemparkan petasan ke barikade aparat. Bahkan terdengar dua kali petasan yang dilemparkan dari pendemo.
Dari aksi itu, anggota kepolisian di lokasi membalas dengan menembakan gas air mata ke para pengunjuk rasa.
Aparat kepolisian yang berada di lokasi pun bergegas bersiaga. Mobil water canon dan baraccuda juga sudah bersiap.
"Kami ingatkan, aksi sudah selesai, kami sudah mengawal aksi anda. Sekarang anda bisa pulang dengan tertib," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Heru Novianto di lokasi.