Suara.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat untuk menahan diri tidak keluar rumah selama libur panjang pada akhir Oktober nanti. Namun jika terpaksa karena ada keperluan mendesak warga wajib mematuhi protokol kesehatan.
Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito mengingatkan penularan corona masih tinggi sehingga mobilitas warga saat libur panjang peringatan hari besar Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 28 Oktober hingga 1 November 2020 berpotensi terjadi peningkatan kasus corona.
"Apabila tidak mendesak sebaiknya mengurungkan niat untuk berlibur dan berdiam diri di rumah saja. Selalu patuhi protokol 3M Memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, keputusan keluar rumah harus dipikirkan matang dan mempertimbangkan semua resiko yang ada," kata Wiku dari Gedung BNPB, Jakarta, Selasa (20/10/2020).
Wiku juga tidak melarang adanya mobilitas warga untuk silaturahmi ke rumah sanak-saudara asal tetap bisa mematuhi protokol kesehatan.
Baca Juga: Anggaran Tak Cukup, Hanya 1,5 Persen Penduduk Kepri Jalani Tes Swab
"Meskipun tamu bagian dari keluarga tetap gunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak, karena kita tidak tahu dengan siapa keluarga kita tadi berinteraksi," tegasnya.
Dia meminta warga belajar dari lonjakan kasus yang sempat terjadi pada libur Idul Fitri yang meningkat 69-93 persen dan libur Hari Kemerdekaan RI lalu yang meningkat 58 - 118 persen.
"Libur panjang telah terbukti berdampak pada kenaikan kasus positif di tingkat nasional karena terjadinya kerumunan di berbagai lokasi yang dikunjungi masyarakat selama masa liburan," ucapnya.
Sebagai informasi, saat ini pandemi virus covid-19 di Indonesia sudah menjangkiti 368.842 orang positif, 62.455 di antaranya dirawat, 293.653 sembuh dan 12.734 jiwa meninggal dunia.
Baca Juga: Tunggu Vaksin Covid-19, Wagub DKI: Prioritas Untuk Nakes