Suara.com - Massa mahasiswa dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI yang melakukan aksi demonstrasi tolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat mulai membubarkan diri.
Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi, massa aksi dari BEM SI membubarkan diri sekira pukul 16.30 WIB. Beberapa komando tampak balik kanan meninggalkan area Patung Kuda di kawasan silang Monas.
Sebelumnya, massa mahasiswa itu menyampaikan ultimatum terhadap Presiden Joko Widodo. Mereka mendesak Jokowi segera menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang atau Perppu untuk membatalkan UU Cipta Kerja.
"Apabila bapak presiden tidak dapat melakukan hal tersebut dalam jangka waktu 8x24 jam sejak ultimatum dilakukan, maka akan ada gerakan besar dari mahasiswa seluruh Indonesia, tepat pada Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2020," kata Koordinator Pusat BEM SI Remy Hastian dalam menyampaikan pernyataan sikap di lokasi, Selasa (20/10/2020).
Baca Juga: Massa Letuskan Petasan, Polisi: di Sini Kita Saudara, Jangan Buat Rusuh!
Menurutnya, ultimatum ini disampaikan karena kecewa Jokowi tak mau menemui mereka yang ingin menyampaikan aspirasi.
Ia menambahkan, kekecewaan itu memuncak ketika aksi massa yang dilakukan 8 Oktober lalu berakhir ricuh dituding karena adanya disinformasi dan hoaks yang tersebar luas.
"Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa perjuangan masyarakat terhadap UU Cipta Kerja adalah sebuah kebohongan belaka. Sikap tersebut menyakitkan hati," tuturnya.
Usai penyampaian ultimatum tersebut massa balik kanan. Kendati begitu, massa yang didominasi tanpa almamater tampak masih ramai. Aparat kepolisian pun terlihat bersiaga.
Baca Juga: Nego Gagal, Kapolda Cuma Izinkan Demo di Patung Kuda, Dilarang Depan Istana