"Jadi revousi yg dimaksud Bung Karno itu mengubah struktur secara radikal. Meskipun akhirnya Bung Karno jatuh karena memang pemerintahannya bermasalah dalam hal membangun kaki pemerintah dimana Nasakom-nya justru kontrakdisi. Di satu sisi Pancasila jadi pegangan. Namun, di sisi lain ada paradoks yang mengakui komunisme sebagai pilar RI," kata Refly Harun.
Dalam videonya, Refly Harun mengungkapkan bahwa kata revolusi mulai dihilangkan semasa Orde Baru. Pemerintahan Orde Baru memperkenalkan ujaran bahaya laten komunisme dan sebagainya.
Akan tetapi, kata revolusi kembali mencuat semasa era reformasi. Kendati begitu, sisa orde baru selama 32 tahun masih terasa sehingga revolusi selalu diartikan dengan makar atau pemberontakan.
"Jadi ketika ada kata revolusi, yang dipikirkan pasti soal makar, pemberontakan, dll. Tapi anehnya ketika Jokowi mengatakan revolusi mental tidak ada yang memprotes," tegasnya heran.
Lihat video lengkapnya disini.
Habib Rizieq Disebut Bakal Pimpin Revolusi Selamatkan NKRI, Ini Kata Polri
Bareskrim Polri akan menyelidiki ujaran Ketua Front Pembela Islam (FPI) Sobri Lubis yang menyebutkan Habib Rizieq Shihab akan memimpin revolusi untuk menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ujaran Sobri itu disampaikan saat berorasi di tengah-tengah massa aksi demonstrasi menolak Undang-Undang Omnibus Law - Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada Selasa (13/10) kemarin.
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Awi Setiyono mengatakan pihaknya akan menyelidiki terlebih dahulu pernyataan Sobri untuk menentukan ada atau tidaknya unsur pidana.
Baca Juga: Demo Setahun Jokowi-Ma'ruf di Istana Bogor, Pelajar Ini Dijemput Emaknya
"Nanti akan kita pelajari," kata Awi di Bareskrim Polri, Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (14/10/2020).