Suara.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada ratusan whole genome sequencing (WGS) atau hasil pengurutan genom dari pasien positif Covid-19 di Indonesia.
Bambang mengatakan ada sebanyak 114 WGS yang sudah dikirim kepada lembaga global GISAID untuk mempercepat pembuatan Vaksin Merah Putih.
"Saat ini kita sudah mensubmit atau menyampaikan 114 hold genome sequencing kepada GSAID yang merupakan bank data dari virus influenza di dunia," kata Bambang dalam jumpa pers virtual, Selasa (20/10/2020).
GISAID merupakan institusi yang dibuat oleh Pemerintah Jerman dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Internasional untuk mempelajari data genetika virus, mereka biasa melakukan studi ribuan genom virus atau mikroba penyebab wabah dunia, termasuk saat ini virus corona SARS-CoV-2.
Baca Juga: Benarkah Sikat Gigi selama 2 Menit Bisa Cegah Virus Corona? Ini Buktinya!
Bambang menambahkan, saat ini vaksin Merah Putih tengah dikerjakan oleh enam lembaga dalam negeri dengan berbagai platform, antara lain Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mengerjakan vaksin dengan platform sub-unit protein rekombinan dan inactivated virus.
LIPI mengembangkan vaksin dengan platform protein rekombinan fusi, Universitas Indonesia mengembangkan vaksin dengan platform DNA, mRNA, dan virus-like-particles.
Institut Teknologi Bandung mengembangkan vaksin dengan platform adenovirus, Universitas Airlangga mengembangkan vaksin dengan platform adenovirus dan adeno-associated virus (AAV), dan terakhir UGM mengembangkan vaksin dengan platform protein rekombinan.
"Kita berharap tentunya enam-enamnya berhasil dan bisa memenuhi syarat utama vaksin yaitu safety dan efficiency, aman dan manjur, ya karena itu paling penting dari vaksin," pungkas Bambang.
Baca Juga: Tak Isolasi Usai dari Luar Negeri, Pria Ini Menularkan Covid-19 ke 56 Orang