Polri Klaim Kantongi Informasi Demo Hari Ini Akan Dibuat Rusuh

Selasa, 20 Oktober 2020 | 14:24 WIB
Polri Klaim Kantongi Informasi Demo Hari Ini Akan Dibuat Rusuh
Massa mahasiswa menyemut di Patung Kuda, Selasa (20/10/2020). (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengklaim pihaknya mendapat informasi ada pihak yang hendak menciptakan kerusuhan di tengah-tengah aksi demonstrasi buruh dan mahasiswa menolak Undang-Undang Omnibus Law - Cipta Kerja, di dekat Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (20/10/2020) hari Ini.

Argo mengimbau para peserta aksi untuk mengantisipasi adanya kelompok penunggang yang hendak melakukan kerusuhan.

"Para peserta demo agar mentaati aturan-aturan, jangan sampai ditunggangi, jangan sampai disusupi, karena ada informasi yang kita dapatkan bahwa hari ini juga akan dibuat rusuh," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (20/10/2020).

Pihak kepolisian kata Argo, sudah mengantisipasi terhadap segala kemungkinan yang terjadi di lapangan. Dia lagi-lagi meningkatkan demonstran untuk tidak melakukan tindak pidana.

Baca Juga: Patut Dicontoh, Demo di Tengah Pandemi, Buruh Bentuk Formasi Jaga Jarak

"Jangan membuat tindak pidana maupun jangan membuat kerusakan kepentingan umum. Dan waspada ada provokator dan waspada ditunggangi diajak untuk rusuh," katanya.

Siap Represif

Sebanyak 10.587 personel gabungan telah dikerahkan untuk mengamankan aksi demonstrasi buruh dan mahasiswa menolak Undang-Undang Omnibus Law - Cipta Kerja di Istana Negara hari ini.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyebutkan ribuan personel gabungan tersebut meliputi unsur Polri, TNI dan Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta.

"Kami sudah siapkan pengamanan hari ini ada 10.587 personel. Ini yang kita siapkan gabungan TNI-Polri dan Pemda," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (20/10/2020).

Baca Juga: BEM SI Geruduk Istana, Orator: Polisi Sudah Keliling, Hati-hati!

Yusri menyampaikan, pihaknya juga telah menyiapkan sebanyak 10 ribu personel cadangan. Mereka disiagakan di Monas dan Gedung DPR RI.

"Kita cadangkan juga ada 10 ribu personel TNI-Polri yang kita cadangan di dua titik, di Monas dan di Gedung DPR," ujarnya.

Disisi lain, Yusri menyatakan, jika polisi tak segan bertindak represif terhadap pelaku yang merusuh hingga merusak fasilitas umum atau fasilitas kepolisian.

"Kepolisian tidak akan segan-segan untuk represif dalam hal ini perusuh-perusuh yang membuat kerusuhan dengan merusak fasilitas umum, pos kepolisian, atau kekerasan-kekerasan lain," ungkapnya.

Menurut dia, pihaknya juga telah melakukan langkah antisipatif untuk mencegah adanya kelompok penyusup yang hendak melakukan kerusuhan di tengah-tengah aksi buruh dan mahasiswa. Langkah antisipatif itu dilakukan dalam bentuk melakukan razia.

"Kalau itu murni untuk melakukan unjuk rasa sesuai penyampaian aspirasi yang ada, sesuai dengan pemberitahuan yang disampaikan ke kepolisian, kita akan kawal. Tetapi kalau yang datang memang untuk melakukan kerusuhan, ini akan kita tindak tegas, dari razia, kita akan amankan," pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI