Suara.com - Pakar gempa Universitas Andalas atau Unand Padang, Badrul Mustafa mengingatkan warga Sumatera Barat agar waspada terhadap potensi gempa bumi yang bersumber dari segmen Siberut.
"Segmen Siberut masih menyimpan dua pertiga energinya, kalau keluar sekaligus bisa menimbulkan gempa berkekuatan di atas 8,5," kata Badrul menanggapi gempa bumi yang terjadi pada 19 Oktober 2020 di Mentawai, Selasa (20/10/2020).
Ia mengingatkan masyarakat Sumbar khususnya yang berada di tujuh kota dan kabupaten di pesisir yang berpotensi terdampak gempa dan tsunami selalu waspada.
"Kita memang hidup di daerah rawan gempa, makanya harus bersahabat dengannya, kita harus cerdas bencana," ujar dia.
Menurut dia periode ulang gempa segmen Siberut setelah tahun 1797 belum keluar kecuali baru sepertiganya.
"Gempa yang terjadi di segmen Sipora-Pagai ini bisa mendorong keluarnya potensi gempa Siberut, bisa pula tidak," tuturnya.
Berdasarkan data dihimpun dari BMKG pada 10-19 Oktober 2020 terjadi 10 kali gempa di area episentrum megathrust Mentawai dengan kekuatan di bawah 6,0 dan yang paling tinggi magnitudo 5,8.
Menurutnya episentrum gempa berada pada megathrust Mentawai segmen Sipora-Pagai dan pada 25 Oktober 2010 di area ini juga terjadi gempa berkekuatan 7,4 yang menimbulkan tsunami.
"Kalau dihitung, sejak dua tahun terakhir sudah puluhan kali gempa terjadi di area ini dan dari penelitian yang dilakukan oleh Prof Kerry Sieh dari Caltech dan Danny Hilman dari LIPI diketahui bahwa periode ulang gempa sangat kuat magnitudo 8,0 adalah 200 tahun," ujarnya.
Baca Juga: Tak Hanya Demo Besar, Jakarta Hari Ini Berpotensi Dilanda Hujan Petir
Pada sisi lain ia memaparkan megathrust Mentawai memiliki dua segmen, yakni segmen Siberut dan segmen Sipora-Pagai.