Tiba di Patung Kuda, Massa Aksi dari BEM SI Gelar Salat Zuhur

Selasa, 20 Oktober 2020 | 12:40 WIB
Tiba di Patung Kuda, Massa Aksi dari BEM SI Gelar Salat Zuhur
Peserta unjuk rasa yang menolak Omnibus Law - UU Cipta Kerja dari elemen Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) telah tiba di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa (20/10/2020). (Suara.com/Yosea Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peserta unjuk rasa yang menolak Omnibus Law - UU Cipta Kerja dari elemen Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) telah tiba di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa (20/10/2020). Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 12.00 WIB.

Pantauan Suara.com, massa yang mencapai ratusan itu datang dari arah Medan Medeka Selatan. Terpantau ada satu mobil komando lengkap dengan pengeras suara digunakan oleh massa untuk berorasi.

Selain itu, massa juga membawa sejumlah papan tuntutan seperti "Tolak Represif Aparat" hingga Piagam Penghargaan Kepada Pemerintah Atas Gagalnya Mengurus Negara".

Karena waktu kedatangan mereka bertepatan dengan salat dzuhur, massa sejenak duduk di jalan raya. Orang yang berada di atas mobil komando kekinian sedang melantunkan adzan.

Baca Juga: Ribuan Buruh Coba Blokade Pintu Tol Cileunyi

Sementara itu, kawasan Patung Kuda yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Barat, tampak sudah dijaga oleh aparat kepolisian. Bahkan, akses jalan menuju Istana Merdeka telah dipasang kawat berduri.

Geruduk Istana Negara

Sebanyak lima ribu mahasiswa dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) diprediksi akan kembali melakukan aksi demonstrasi menolak Undang-Undang Omnibus Law - Cipta Kerja ke Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Selasa (20/10/2020).

Koordinator Aliansi BEM SI, Remy Hastian menyatakan ribuan mahasiswa ini datang dari seluruh Indonesia dan menuntut Presiden Joko Widodo untuk membatalkan UU Cipta Kerja melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu).

"Aksi akan dilaksanakan pada Selasa, 20 Oktober 2020 pukul 13.00 WIB dengan estimasi massa aksi sebanyak 5.000 mahasiswa dari seluruh Indonesia," kata Remy, Senin (19/10/2020).

Baca Juga: Dekati Kantor Jokowi, Massa BEM SI Salat Zuhur saat Tiba di Patung Kuda

Disisi lain, Remy menyampaikan kekecewaan mahasiswa terhadap sikap pemerintah yang terkesan menutup mata dari segala penolakan elemen masyarakat atas disahkannya UU Cipta Kerja. Terlebih, pemerintah justru terkesan pula menantang masyarakat ke pengadilan untuk melayangkan judicial review di Mahkamah Konstitusi.

"Terlebih lagi sebelumnya Presiden telah meminta MK untuk mendukung UU Cipta Kerja serta revisi terhadap UU MK, hal tersebut memberikan kesan bahwa melakukan judicial review bukan merupakan cara yang efektif," tegasnya.

Adapun, Remy menjelaskan bahwa aksi demonstrasi besok juga bertepatan dengan satu tahun kepemimpinan kabinet kerja Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin. Dalam pelaksanaan aksi demonstrasi besok, Remy mengaku telah meminta seluruh massa aksi untuk membekali diri dengan masker, face shield, hand sanitizer, dan obat-obatan pribadi sebagai upaya pencegahan terhadap penyebaran pandemi Covid-19.

"Juga mengecam berbagai tindakan represif aparatur negara terhadap seluruh massa aksi," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI