Periode Kedua Jokowi Mentahkan Anggapan Planga-Plongo: Lebih Berani

Siswanto Suara.Com
Selasa, 20 Oktober 2020 | 10:43 WIB
Periode Kedua Jokowi Mentahkan Anggapan Planga-Plongo: Lebih Berani
Presiden Joko Widodo [Biro Pers Istana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari ini pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin genap satu tahun. Ada yang berubah dari sikap kepemimpinan Jokowi, yang disebut Guru Besar Psikologi Politik Universitas Islam Syarif Hidayatullah, Achmad Mubarok, lebih memiliki keberanian.  

"Kalau dulu ada yang menyebut planga-plongo, sekarang tunjukkan keberanian," kata Mubarok kepada Suara.com, Selasa (21/10/2020).

Pada periode kedua kepemimpinannya, Jokowi dinilai menampilkan sikap keberanian, terutama dalam menghadapi berbagai opini publik.

Namun keberanian yang ditampilkan Jokowi, menurut Mubarok, tidak dapat menutupi kelemahan yang dimiliki. Mubarok menilai kelemahan Jokowi tidak benar-benar menguasai permasalahan.

Baca Juga: Amien Rais: Pemimpin Itu Harus Bisa Marah, Tidak Planga-plongo

"Jadi semua masukan diterima, tetapi ketika ambil keputusan, tidak mencerminkan mana yang paling tepat," katanya.

Keberanian yang dimiliki Jokowi, kata Mubarok, berdampak pada munculnya perlawanan massif, seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Di berbagai daerah berlangsung demonstrasi besar-besaran menolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja.

"Bahkan sampai orang yang nggak paham pun ikut demo, karena mereka merasa seperasaan dengan orang yang paham," kata Mubarok.

Menurut analisa Mubarok, gelombang demonstrasi massa yang terjadi selama ini bukan rasio yang dipakai, tetapi sudah perasaan.  Mereka merasakan suasana sudah tidak beres, ada permainan "telanjang,"  kata Mubarok.

Mubarok menyontohkan peristiwa yang dinilai tidak adil. Aktivis KAMI yang menolak UU Cipta Kerja ditangkap, lalu diborgol. Sementara pada kasus lain, seperti tokoh yang terjerat kasus Djoko Djandra, justru dijamu makan kejaksaan. "Kan konyol sekali," kata Mubarok.

Baca Juga: Siap Hadapi SBY di Kongres Demokrat? Ini Jawaban Mubarok

Mubarok juga menyinggung sikap organisasi keagamaan: Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah yang kini kompak dalam menyikapi UU Cipta Kerja.

Untuk menggambarkan perasaan telah menyatukan gerakan publik, Mubarok menyontohkan adanya beberapa Presiden di sejumlah negara yang diturunkan melalui demonstrasi besar-besaran dalam kurun waktu belakangan ini. "Itu dari perasaan."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI