Suara.com - Pemerintah Jerman berencana meningkatkan sistem ventilasi di gedung-gedung publik untuk menekan penyebaran virus corona.
Menyadur BBC, Selasa (20/10/2020), Jerman menginvestasikan 500 juta euro atau sekitar Rp 8,6 triliun untuk melancarkan pengadaan sistem ventilasi.
Langkah ini memungkinkan peningkatan sirkulasi udara di kantor publik, museum, teater, universitas, dan sekolah.
Hal ini berangkat pada studi yang menyebut tetesan kecil atau aerosol, diembuskan oleh orang terinfeksi Covid-19 akan bertahan di udara ruangan selama setidaknya delapan menit.
Baca Juga: Diisolasi usai Tes Covid-19, Narapidana Melarikan Diri Lewat Ventilasi
Tujuan utama dari pengadaan ventilasi adalah untuk meningkatkan sistem pendingin ruangan yang ada, alih-alih memasang alat baru yang akan menelan biaya lebih mahal.
Pendanaan juga akan digunakan untuk penyediaan sensor CO2 yang dapat menunjukkan saat udara di dalam ruangan pengap dan tidak sehat. Hibah akan dialokasikan mulai Selasa (20/10).
Lebih jauh, pemerintah ingin sekolah yang tidak memiliki sistem AC sentral untuk setidaknya mendapatkan penjernih udara bergerak.
Bavaria BR24 melaporkan penjernih udara bergerak yang dapat menjaring partikel kecil dan membersihkan ruangan dalam beberapa menit, dibanderol seharga 2.000 euro atau sekitar Rp 36 juta.
Kendati demikian, para ahli Jerman menyebut peralatan yang mengandalkan sinar UV, ionisasi, atau ozon bisa jadi tidak efektif melawan virus corona. Dalam beberapa kasus, memperburuk kualitas udara.
Baca Juga: Tak Percaya Pandemi, Influencer Fitness Meninggal usai Terinfeksi Covid-19
Opsi pembersihan udara menggunakan jendela juga dianggap kurang efektif meningat sebentar lagi akan memasuki musim dingin, di mana banyak orang memilih untuk menutup jendela agar tidak kedinginan.
Dengan kemungkinan lebih banyak berada di ruangan selama musim dingin ditambah kurangnya sirkulasi udara, memunculkan kekhawatiran negara-negara di Eropa akan menghadapi gelombang virus corona baru.
Tingkat infeksi virus corona di Jerman dilaporkan telah mengalami peningkatan selama beberapa pekan terakhir.
Berdasarkan data Worldometers, Jerman mencatatkan total 373.731 infeksi virus corona dengan 9.899 kematian. Per Selasa (20/10), ada penambahan 6.750 kasus Covid-19 dan 33 kematian baru.