Istri Presiden Prancis Dikarantina karena Covid-19

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 20 Oktober 2020 | 07:03 WIB
Istri Presiden Prancis Dikarantina karena Covid-19
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya Brigitte Macron (tengah) menunggu para tamu sebelum upacara di Elysee Palace untuk merayakan penetapan Kota Paris sebagai penyelenggara Olimpiade Musim Panas 2024, di Prancis, Jumat (15/9/2017). (ANTARA/REUTERS/Charles Platiau/cfo/17)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ibu Negara Prancis Brigitte Macron akan menjalani isolasi mandiri selama tujuh hari setelah ia melakukan kontak dengan seseorang, yang terdiagnosis COVID-19.

"Brigitte Macron pada Kamis 15 Oktober melakukan kontak dengan seseorang, yang dinyatakan positif COVID-19 Senin ini, 19 Oktober, dan mengalami gejala penyakit tersebut," kata kantor Presiden Emmanuel Macron melalui pernyataan, Senin (19/10).

"Sesuai dengan rekomendasi otoritas kesehatan, ia akan menjalani isolasi mandiri selama tujuh hari. Pada tahap ini, Brigitte Macron tidak menunjukkan gejala penyakit tersebut".

Diketahui, Kementerian Kesehatan Prancis melaporkan 25.086 kasus virus corona jenis baru yang dikonfirmasi dalam 24 jam terakhir pada hari Jumat pekan lalu, setelah melaporkan rekor 30.621 pada hari Kamis.

Baca Juga: Sumpah Presiden Macron: Kaum Islamis Tidak akan Tidur Nyenyak di Prancis!

Ia juga melaporkan bahwa 122 orang telah meninggal akibat infeksi virus corona di rumah sakit dalam 24 jam terakhir, dibandingkan dengan 88 orang pada Kamis. Termasuk kematian di rumah jompo - yang sering dilaporkan dalam beberapa hari - jumlah kematian meningkat 178 pada hari Jumat.

Jumlah total infeksi sejak awal tahun sekarang mencapai 834.770, jumlah kumulatif kematian sebesar 33.303.

Jumlah pasien di rumah sakit dengan COVID-19 naik 437 menjadi 10.042, melebihi 10.000 untuk pertama kalinya sejak pertengahan Juni, dan jumlah pasien dalam perawatan intensif naik 50 menjadi 1.800, tingkat yang terakhir terlihat pada pertengahan Mei.

Dalam tujuh hari terakhir, Prancis telah mendaftarkan hampir 14.800 infeksi COVID-19, lebih dari 132.430 yang terdaftar selama penguncian selama dua bulan dari pertengahan Maret hingga pertengahan Mei. (Sumber: Antara/Reuters)

Baca Juga: Guru Dipenggal Gegara Kartun Nabi Muhammad, Ribuan Warga Prancis Demo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI