Berbeda dengan 'Revolusi Mental' yang terdahulu digaungkan Jokowi, Slamet menyebut revolusi Rizieq lebih mengedepankan akhlak.
Ia menyindir jargon 'Revolusi Mental' Jokowi sarat dengan simbol-simbol kaum komunis.
"Kalau Jokowi punya semboyan revolusi mental yang dulu pernah digaungkan kaum komunis, maka hari ini Habib Rizieq akan menggaungkan revolusi akhlak yang diambil dari nilai islami," ungkapnya.
Slamet mengaku sejak seruan revolusi digaungkan oleh Rizieq, ada sejumlah pihak yang menyalahgunakan seruan tersebut sebagai tindakan makar.
Ia menuding pihak-pihak tersebut merupakan mereka yang tak ingin Rizieq kembali ke Indonesia.
"Mereka mengarahkan ke arah makar, padahal revolusi dan makar itu beda," tegas Slamet.