Suara.com - Beredar modus upaya penipuan terbaru dengan mengatasnamakan perusahaan berbasis aplikasi online ternama ke sejumlah nomor WhatsApp.
Masyarakat kini harus ekstra berhati-hati dengan pesan masuk dari nomor yang tak diketahui ataupun yang memiliki pola janggal yang masuk ke nomor telepon pribadi.
Salah seorang warganet membeberkan kisahnya nyaris ditipu oleh seseorang yang mengatasnamakan sebuah perusahan.
Beruntung, ia berhasil lolos dari upaya penipuan itu hanya dengan cara meneliti gaya bahasa dan cara pengetikan yang digunakan oleh penipu tersebut.
Baca Juga: Perkara Salah Paham Nama File Tugas, Mahasiswa Ini Takut Baca Chat Aslab
Dalam tangkapan layar yang ditunjukkan oleh akun Twitter @Alkupra, seorang penipu gagal mendapatkan korban karena typo alias salah ketik.
"Saya langsung dari Gojek," demikian pesan dari penipu tersebut yang dikirimkan tanpa basa-basi.
Si calon korban lantas menawarkan agar penipu tersebut meneleponnya saja.
"Ok, sekarang sudah bisa call saya," tulis si calon korban.
Namun, bukannya menelepon langsung. Si penipu justru membombardirnya dengan sejumlah pesan tentang pembaharuan informasi akun Gojek yang dimiliki targetnya.
Baca Juga: Niat Tolong Penjual Keripik, Dodit Temukan Kejanggalan Usai Transfer Uang
Anehnya, si penipu itu tidak berupaya untuk mengetik dengan formal dan sempurna, sehingga isi pesannya terlihat tidak profesional.
"Disini menginpormasikan. Untuk dari akun nya sudah di perbaru.i buk. Karna disini kami mengada kan perusahaan data," demikian isi pesan dari si penipu tersebut.
Kontan, tata bahasa dan pengetikan yang berantakan itu membuat si calon korban curiga. Ia lantas mengomentari tulisan yang dikirimkan padanya itu.
"Saya rasa ini bukan dari Gojek. Bahasa Indonesia kamu belepotan," komentar si calon korban.
Alih-alih menuliskan permohonan maaf, penipu itu justru menunjukan reaksi yang semakin membuat calon korbannya ragu bahwa ia adalh orang dari perusahaan.
"Masak buk," begitu tulisnya.
Tanpa basa-basi, si calon korban pun langsung memblokir nomor tersebut dan tangkapan layar percakapan itu ia bagikan ke sosial media.
Begitu terunggah ke Twitter, sejumlah warganet lain ternyata juga pernah mengalami upaya penipuan serupa dari nomor tak dikenal.
Masing-masing dari nomor penipu memiliki kode yang sama yakni +1, sementara kode nomor telepon untuk Indonesai adalah +62.
Akun Twittter @gabolemalessss mengetahui bahwa seseorang berusaha menipunya ketika empunya nomor tersebut salah menuliskan nama perusahaan yang ia bawa.
"Sejak kapan ganti nama jadi sohopee," komentar dia mengetahui ada yang salah dalam pesan si penipu.
Sementara itu akun @SyfaJamilaP juga mengalami hal yang sama. Ia bahkan diminta untuk mengisi saldo akun jual beli online-nya dan menyerahkan nomor PIN kepada si penipu.
"Gue juga ada nge-chat, maksa banget minta PIN Shopee Pay dan suruh ngisi," imbuhnya.
"Ini juga penipu pakai nomor +1. Ngakunya mau beliin rumah blablabla, btw ini chat sama mamaku dan sekalian dikerjain karena dari awal tahu dia nipu. Fotonya aja orang terkenal, tolong peak banget," imbuh @arwenstears.
Warganet lain pun berbondong-bondong mengomentari tulisan para penipu tersebut.
"Typing-nya jelek wkwk," komentar @needduid.
"Bisa dipahami Bahasa Indonesianya masih belepotan, itu penipuna orang Amerika/Kanada, mungkin masih belajar," sindir @rayestu.
"Penipu amatiran, pelawak kelas kakap wkwkwk," tulis @feraaani.