Suara.com - Hiking pada dasarnya adalah olahraga yang bisa menguras energi dan melelahkan. Akan tetapi, sebuah video menghebohkan yang memperlihatkan kegiatan hiking memancing amarah publik.
Sebab, dalam video tersebut nampak seorang pemuda sedang hiking tetapi ditarik oleh warga setempat menggunakan gerobak.
Video pendek tersebut diunggah oleh pemilik akun Twitter @CybSuquadr___, Minggu (18/10/2020).
"Pengen ngehujat atau apa, mata gue kok sakit lihatnya ya," tulisnya menerangkan video yang diunggahnya.
Baca Juga: Ketahuan Penipu, Calon Pembeli Ancam Utang Online Pakai Data Pemilik Olshop
Dalam video itu nampak beberapa warga sedang bersusah payah menarik seseorang yang duduk selonjoran. Sambil duduk di atas gerobak yang ditarik warga, pemuda tersebut merekam kesusahan warga yang menariknya sambil cengengesan.
Terlihat pula trek yang dilalui gerobak tersebut cukup terjal dan menanjak. Keluh kelelahan warga yang menarik pemuda tersebut terlihat jelas dalam video tersebut.
Video berdurasi 43 detik tersebut diambil dari stories Instagram pemilik pembuat video dengan akun @richardmuljadi.
"Hiking is so exausting. I didnt know hiking is so damn hard," tulis @richardmuljadi dalam storiesnya.
Hingga artikel ini dibuat, video tersebut telah dilihat hingga 119 ribu kali tayangan dan langsung diberondong komentar dari warganet.
Baca Juga: Video Innova Halangi Laju Ambulance di Mojokerto, Seperti 'Ngajak Balapan'
"Itu emang kerja astagaaa, emang kayak gitu cara mereka nyari duit. Bayarannya juga bukan serebu duarebu. Bayarannya mayan kok," timpal akun @ngeCe*** mencoba meluruskan kebenaran video tersebut.
Sejalan dengan @ngeCe***, pemilik akun @ryan_ri**** menguraikannya secara lebih lengkap.
"Kalo ga salah bapak-bapak ini dulunya adalah para penambang belerang di kawah Ijen. Hasil gak seberapa namun berbahaya buat kesehatan mereka secara jangka panjang. Kemudian dapat donasi gerobak, biar gak panggul belerang ke bawah. Bapak-bapak ini kreatif akhirnya dipake buat taksi," kata @ryan_ri****
"Setidaknya sekarang mereka gak perlu bertaruh nyawa buat nambang belerang ke kawah, karena udah ada alternatif kerjaan lain," sambungnya.
Sementara pemilik akun @BontJ*** berharap pekerjaan bapak-bapak tersebut bisa lebih baik lagi.
"Mungkinkah jika ada pekerjaan lainnya yang lebih baik, pengangkut orang itu tidak akan melakukan pekerjaan tersebut? Jadi semestinya siapa yang bertanggung jawab? Negara?" tulisnya.
Sebagai informasi berdasarkan penelusuran Suara.com, di Kawah Ijen, Jawa Timur memang terdapat jasa taksi angkut pengunjung yang digerakkan oleh warga setempat.
Tarif yang ditawarkan taksi angkut tersebut dipatok mulai dari Rp 600.000 - Rp 800.000 untuk perjalanan naik dan turun gunung.
Biasanya, para pekerja taksi angkut itu melayani wisatawan dari turis-turis dari Indonesia, Jerman, Thailand, dan negara-negara lain.
Video selengkapnya di sini.