Bom Mobil Meledak di Markas Polisi Afghanistan, 12 Tewas dan Ratusan Luka

Senin, 19 Oktober 2020 | 10:40 WIB
Bom Mobil Meledak di Markas Polisi Afghanistan, 12 Tewas dan Ratusan Luka
Bom Mobil Meledak di Markas Polisi Afghanistan, 12 Tewas dan Ratusan Luka. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Serangan bom mobil terjadi di provinsi Ghor, Afghanistan barat, mengakibatkan 12 warga sipil tewas dan lebih dari 100 orang terluka.

Menyadur Al Jazeera, insiden ini terjadi di pada Minggu (18/10), di mana bom meledak di depan pintu masuk kantor kepala polisi dan gedung-gedung pemerintah terdekat di Feroz Koh, menurut keterangan juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Tariq Aran.

Juru bicara gubernur provinsi Ghor, Arif Aber, mengatakan ledakan begitu kuat sehingga suaranya bisa terdengar di seantero Feroz Koh.

"(Bom) itu merusak dan menghancurkan beberapa bagian sejumlah gedung pemerintah, termasuk kantor kepala polisi, departemen urusan perempuan dan kantor untuk pengungsi," ujar Aber.

Baca Juga: Trump: Sisa Tentara AS di Afghanistan Dipulangkan Sebelum Natal

Kepala rumah sakit Ghor, Mohammad Omer Lalzad, menyebut staf darurat merawat puluhan orang dengan luka serius dan ringan.

Bom Mobil Meledak di Markas Polisi Afghanistan, 12 Tewas dan Ratusan Luka. (AFP)
Bom Mobil Meledak di Markas Polisi Afghanistan, 12 Tewas dan Ratusan Luka. (AFP)

Sejauh ini belum ada pihak yang bertanggung jawab atas bom yang terjadi di tengah meningkatnya serangan Taliban.

Puluhan hingga ribuan orang telah mengungsi dalam beberapa hari terakhir, setelah pertempuran sengiat antara Taliban dan pasukan pemerintah Afghanistan meletus di beberapa distrik provinsi Helmand dan provinsi Kandahar.

Pertempuran sporadis berlanjut pada Minggu (18/10), ketika pasukan pemerintah melakukan serangan balasan sebagai upaya untuk merebut kembali beberapa wilayah yang hilang di sekitar Lashkar Gah, ibu kota Helmand.

Lebih lanjut disebutkan, Amerika Serikat telah melancarkan serangan udara untuk mendukung pasukan Afghanistan di Helmand, memicu saling tuding antara AS dan Taliban.

Baca Juga: Serangan Pistol Pena, Ancaman Baru di Ibu Kota Afghanistan

Taliban pada Minggu (18/10), menyebut serangan udara itu melanggar kesepakaran yang ditandatangani AS pada Februari di ibu kota Qatar, Doha.

"Semua isi perjanjian AS-Imarah Islam tidak ambigu, tetapi pihak lawan telah melanggar komitmennya dalam banyak kesempatan, terlibat dalam tindakan provokatof dan membom zona non-pertempuran, kata Taliban dalam sebuah pertanyaan.

Sementara, AS menepis tudingan Taliban itu, menyebut serangan udara di Helmand dan Farah semata-mata untuk mempertahankan ANDSF karena adanya serangan dari Taliban.

"Seluruh dunia telah menyaksikan operasi ofensif Taliban di Helmand, serangan yang melukai dan membuat ribuan warga sipil Afghanistan yang tak bersalah mengungsi," cuit juru bicara militer AS, Sonny Legget di Twitter.

Bentrokan di Helmand terjadi lebih dari sebulan setelah pembicaraan damai intra-Afghanistan antara Taliban dan pemerintah Afghanistan dimulai di Doha.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI