Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, UU Cipta Kerja merupakan sarana mengangkat martabat bangsa Indonesia di kompetisi global.
"UU Cipta Kerja ini merupakan sarana mengangkat martabat bangsa dalam kompetisi global," ujar Moeldoko dalam keterangannya, Sabtu (17/10/2020).
Eksistensi sebagai bangsa yang maju kata Moeldoko juga harus ditunjukkan kepada dunia.
Sehingga tenaga kerja, petani hingga nelayan harus bersaing. Karenanya, UU Cipta Kerja yang baru disahkan sebagai penanda bahwa Indonesia punya daya saing di masa mendatang.
Baca Juga: Moeldoko Sebut Akan Ada 35 PP dan 5 Perpres Tindak Lanjut UU Cipta Kerja
"Tenaga kerja kita, buruh, petani, nelayan tidak boleh kalah dalam persaingan. Berlakunya undang-undang ini akan menandai berakhirnya masa kemarau bahagia," kata dia.
Mantan Panglima TNI itu menyebut Indeks kebahagiaan (World Happiness Report/WHR, 2019) Indonesia di peringkat ke-92 dari 156 negara dunia.
"Di antara negara Asia Tenggara, kita masih di bawah Singapura, Thailand, Filipina, bahkan Malaysia. Posisi kita hanya sedikit di atas Vietnam, Kamboja, dan Laos," tutur dia.
Karena itu, kata Moeldoko, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan wajah baru Indonesia di masa mendatang. Dia yakin, dengan adanya UU Cipta Kerja akan mengubah Wajah Indonesia di masa mendatang.
Wajah baru Indonesia, yakni masyarakat mempunyai martabat, daya saing hingga masa depan.
Baca Juga: Moeldoko Sebut UU Cipta Kerja Instrumen Jawaban Tantangan Global
"Wajah Baru Indonesia adalah wajah rakyat. Wajah bahagia dimana kita punya harga diri, punya martabat. Rakyat yang mempunyai daya saing, punya peluang dan karir, serta punya masa depan. Mau diajak bahagia saja kok susah amat!" tuturnya.
Moeldoko menjelaskan bahwa Jokowi sangat peduli dalam meletakkan pondasi Indonesia maju.
"Presiden sangat peduli dalam meletakkan pondasi Indonesia Maju," kata dia.