Awas! Berciuman di Jalan Kota Ini, Akan Kena Denda Rp 6 Jutaan

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 18 Oktober 2020 | 06:01 WIB
Awas! Berciuman di Jalan Kota Ini, Akan Kena Denda Rp 6 Jutaan
Ilustrasi pasangan berciuman. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sepasang  tunangan di Milan, Italia, kena denda 400 euro atau sekitar Rp 6,87 juta karena berciuman di jalan dan melepas masker mereka. Menurut kantor berita setempat, mereka dinilai telah melanggar batasan virus corona.

Setelah berciuman di depan umum dalam perjalanan ke restoran, pasangan yang bertunangan itu dikelilingi oleh empat petugas.

Pasangan itu, terdiri dari seorang lelaki Italia berusia 40 tahun dan seorang perempuan Polandia, yang hanya bisa bahasa ibunya dan bahasa Inggris, telah bertunangan selama dua setengah tahun.

Meski menunjukkan kepada petugas bukti ini di smartphone, seperti foto, video, dan pesan, pasangan itu mengaku terus diinterogasi.

Baca Juga: Sama Halnya Merokok, Berciuman Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Mulut

Masalah muncul ketika petugas menemukan dokumentasi mereka untuk menunjukkan dua alamat terpisah.

Setelah mereka diidentifikasi oleh polisi, pasangan itu mengatakan mereka didenda 400 euro pada 9 Oktober lalu, sesuai pedoman virus corona pemerintah Italia.

Menurut laporan di Libero, dilansir laman Dailymail, Minggu (18/10/20200, denda itu karena pasangan itu gagal mematuhi undang-undang yang menyatakan, orang harus memakai masker dalam jarak satu meter satu sama lain.

Namun, dalam undang-undang ini tidak ada kewajiban bagi orang yang tinggal bersama untuk mengenakan masker saat bersama di depan umum, dan dalam jarak satu meter.

Terduga pelaku mengatakan bahwa mereka sendirian ketika berciuman, dan tidak ada orang di dekatnya, tetapi meskipun demikian, mereka masih didenda.

Baca Juga: Usai Berlibur, Mantan PM Italia Positif Covid-19

Dalam sepekan terakhir, wilayah Lombardy utara Italia, tempat wabah virus corona Eropa dimulai pada akhir Februari, telah mengambil langkah-langkah baru untuk menahan infeksi yang meningkat kembali.

Telah diperkenalkan pembatasan layanan bar dan penjualan alkohol, melarang olahraga kontak, dan menutup ruang bingo.

Pemerintah daerah juga menyerukan agar sekolah menengah menerapkan jadwal campuran, dengan siswanya bergantian belajar secara daring.

Langkah-langkah diambil setelah Lombardy, wilayah terpadat di Italia, sekali lagi menjadi yang paling terpengaruh dalam kebangkitan Covid-19, menambahkan lebih dari 2.000 infeksi setiap hari. Rumah sakit mengalami tekanan dan unit perawatan intensif sedang penuh.

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte akan mengumumkan pada hari Minggu serangkaian tindakan lain untuk melawan gelombang baru kasus Covid-19, kata kantornya, setelah negara itu mencatat rekor harian baru dalam infeksi pada Sabtu (17/10/2020).

Kantor Conte mengatakan, pemerintah sedang membahas pembatasan baru dengan otoritas lokal dan kesehatan, yang bertujuan untuk membendung penularan sambil membatasi dampaknya pada individu dan bisnis.

Italia adalah negara besar Eropa pertama yang terkena Covid-19 dan berhasil mengendalikan wabah pada musim panas, berkat lockdown total selama dua bulan pada bisnis dan pergerakan masyarakat. Tetapi infeksi telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir.

Negara itu membukukan 10.925 infeksi baru pada Sabtu kemarin, menurut kementerian kesehatan, penghitungan harian tertinggi sejauh ini, naik dari rekor sebelumnya 10.010 kasus yang diposting pada Jumat (16/10/2020).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI