Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Badarrudin Andi Picunang merasa kehilangan atas meninggalnya Pollycarpus Budihari Priyanto, mantan terpidana kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib. Ia mengenang Pollycarpus sebagai sosok teman diskusi yang baik.
"Yang jelas saya merasa kehilangan salah satu sahabat, teman diskusi tentang kebangsaan, tentang keindonesiaan, kami saling tukar menukar pikiran," kata Badarrudin kepada Suara.com, Sabtu (17/10/2020).
Dia menuturkan, usai keluar dari penjara, Pollycarpus memutuskan untuk terjun ke dunia politik dengan bergabung dengan Partai Berkarya sejak tahun 2016.
"Sebagai anggota (Berkarya) sejak tahun 2016 beliau cukup humble, sangat terbuka, sangat menguasai diskusi tentang kebangsaan," ujarnya.
Baca Juga: Sebelum Meninggal, Pollycarpus Sempat Bagi-bagikan Obat Herbal Anti Corona
Pertemuan terakhirnya dengan Pollycarpus terjadi saat acara Rapat Kerja Nasional/Rakernas Partai Berkarya sekitar dua bulan lalu.
"Saya ketemu dengan beliau Agustus, waktu itu ikut rapat kerja nasional Berkarya di Surabaya. Terus habis dari sana kira-kira bulan lalu saya kontak-kontakan," tuturnya.
Untuk diketahui Pollycarpus sempat dikabarkan terjun ke dunia politik dengan bergabung dengan Partai Berkarya. Hanya saja dirinya juga sempat membantah masuk ke Partai Berkarya dibawah asuhan Tommy Soeharto kala itu.
Pollycarpus adalah mantan pilot Garuda Indonesia. Karena keterlibatannya membunuh Munir di atas pesawat memakai racun, Pollycarpus dihukum 14 tahun penjara.
Namun, setelah menjalani masa pemenjaraan 8 tahun, ia mendapat kebebasan bersyarat tangal 28 November 2014. Dia sendiri dinyatakan bebas murni tanggal 29 Agustus, empat tahun kemudian.
Baca Juga: Pembunuh Aktivis HAM Munir Said Thalib Meninggal Dunia