Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko angkat bicara mengenai aksi buruh, petani, mahasiswa, maupun intelektual yang menolak Undang-Undang Cipta Kerja dalam dua pekan terakhir.
Moeldoko mengklaim, UU Cipta Kerja secara tidak langsung akan membuka lapangan pekerjaan baru.
UU Cipta Kerja, kata Moeldoko, juga memberikan jaminan pekerjaan, pendapatan dan jaminan sosial yang lebih baik.
"Banyak orang berpandangan UU Cipta Kerja ini merugikan. Padahal ini menciptakan lapangan pekerjaan baru seluas-luasnya. Kita mengupayakan ada jaminan lebih baik tentang pekerjaan, jaminan pendapatan lebih baik, dan jaminan lebih baik bidang sosial. Itu poin yang penting," ujar Moeldoko dalam keterangannya, Sabtu (17/10/2020).
Baca Juga: Jaga Demo Tolak UU Cipta Kerja, 8 Polisi di Bekasi Positif Covid-19
Moeldoko menuturkan hingga saat ini ada 33 juta orang yang mendaftar menjadi peserta Kartu Prakerja.
Karenanya, melalui UU Cipta Kerja ini, membuka kesempatan yang luar biasa bagi pengusaha kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi.
"Mereka yang tadinya mengurus perizinan panjang dan berbelit, nanti cukup lewat satu pintu saja. Sekali saja ! Jadi jangan buru-buru komplain berlebihan padahal belum memahami penuh, isi dan substansi dari versi terakhir UU Cipta Kerja ini," ucap dia.
Tak hanya itu, mantan Panglima TNI tersebut menyebut UU Cipta Kerja diarahkan untuk menghadapi kompetisi global.
Moeldoko mengklaim, banyak tokoh yang sesungguhnya belum memahami isi UU Cipta Kerja dan langsung menolaknya.
Baca Juga: Ferdinand Semprot Kepala Daerah Tolak UU Ciptaker dan 4 Berita SuaraJogja
"Banyak tokoh yang sesungguhnya belum memahami isi sepenuhnya, tapi keburu menolak. Padahal saat ini yang dibutuhkan adalah sebuah persatuan. Mereka menyampaikan keberatan isi substansi dari undang-undang yang mungkin itu konsep sebelum disahkan. UU Cipta Kerja ini bukan untuk menyingkirkan pemikiran tertentu," katanya.