Suara.com - Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin menjadi bahan perdebatan seksisme setelah ia tampil di sampul sebuah majalah dengan mengenakan blazer namun tanpa memakai dalaman.
Menyadur CNN, Sanna Marin, yang menjadi Perdana Menteri Finlandia termuda di dunia saat menjabat pada usia 34 tahun, berpose untuk majalah Trendi edisi Oktober dengan mengenakan blazer, tanpa kemeja di baliknya.
Mari Paalosalo-Jussinmäki, direktur media wanita di grup majalah A-lehdet - penerbit Trendi - mengatakan kepada CNN bahwa ada reaksi yang "sangat besar" terhadap pemotretan dan cerita sampul di Finlandia.
Mari Paalosalo mengatakan majalahnya menerima kritik keras di media sosial segera setelah merilis edisi yang menampilkan sang perdana menteri pada 9 Oktober.
"Jika Anda harus menggeneralisasikannya, pria akan mengatakan itu salah, dan wanita mengatakan itu luar biasa," kata Paalosalo-Jussinmäki. "Itu sedikit mengejutkan," sambungnya.
"Kami telah memiliki foto semacam itu sebelumnya, jelas, di majalah mode wanita: kami telah menggambarkan wanita dalam blazer tanpa pakaian apa pun selama bertahun-tahun, dengan orang, dan mereka tidak pernah membuat tanggapan seperti ini." tambah Mari.
Paalosalo-Jussinmäki mengatakan kepada CNN bahwa banyak kritikus cerita sampul tampak kesal karena Perdana Menteri telah tampil di majalah gaya hidup wanita, dan beberapa marah karena dia melakukannya saat pemerintah menangani pandemi Covid-19.
"Ini dianggap membuang-buang waktu Perdana Menteri," katanya.
Dikutip dari The Independent, Aki Pyysing, seorang pengusaha di Finlandia, mengejek belahan dada Marin dan mengklaim dia "mencari perhatian".
Baca Juga: Finlandia Mulai Uji Coba Anjing Pelacak untuk Mengendus Keberadaan Covid-19
Postingan Aki kemudian dibagikan oleh dua anggota parlemen dari partai Koalisi Nasional, Elina Lepomaki dan Juhana Vartianen, namin belakangan meminta maaf dan menghapus postingannya.