Survei: 64,7 Persen Pekerja DKI Anggap Covid-19 Kini Lebih Berbahaya

Sabtu, 17 Oktober 2020 | 16:27 WIB
Survei: 64,7 Persen Pekerja DKI Anggap Covid-19 Kini Lebih Berbahaya
Seorang pekerja melintas di jembatan penyeberangan orang (JPO) di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (14/9/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hasil survei Lembaga survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKopi) menunjukkan, 64,7 persen koresponden menganggap covid-19 saat ini lebih mengancam dibandingkan enam bulan lalu.

Manager Riset Lembaga Survei KedaiKopi Justito Adiprasetio mengatakan, survei dilakukan terhadap 803 pekerja kantoran di Jakarta pada 8 sampai 10 Oktober 2020.

"Terkait pemahaman risiko yang menganggap hari ini covid-19 lebih mengancam dibanding enam bulan lalu sebanyak 64,7 persen," ujar Justito dalam diskusi polemik "Yakin dengan vaksin", Sabtu (17/10/2020).

Kemudian 35,3 persen menganggap Covid-19 saat ini tidak mengancam.

Baca Juga: Digerebek Polisi, Pesta Pernikahan Berujung Rusuh, Mendagri Turun Tangan

"Sementara itu yang merasa covid-19 saat ini tidak mengancam sebesar 35,3 persen. Jadi masih ada yang menganggap Covid-19 biasa-biasa saja," kata dia.

Tak hanya itu, Justito menyebut sebanyak 59,7 persen responden mengetahui keberadaan pengembangan vaksin merah putih.

Namun, sebanyak 40,3 persen responden kata Justito tak mengetahui keberadaan pengembangan vaksin merah putih.

"Responden 59,7 persen yang mengetahui keberadaan pengembangan vaksin merah putih tapi ada 40,3 persen responden yang tak mengetahui keberadaan vaksin merah putih ini," tutur Justito.

Lebih lanjut, Justito menuturkan bahwa sebanyak 70,7 persen optimis terhadap vaksin Covid-19. Sementara itu 29,3 persen responden menyatakan tidak optimis terhadap vaksin.

Baca Juga: Lalu Lintas Perairan Hong Kong Sepi, Lumba-lumba Pink Langka Terlihat Lagi

"Kesimpulannya angkanya bisa dibilang optimis, tapi nggak tinggi tinggi banget, tapi tidak bisa pula dibilang rendah," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI