Suara.com - Pemerintah China hanya membutuhkan waktu empat hari untuk melakukan tes Covid-19 terhadap 11 juta penduduk di kota Qingdao.
Menyadur NewzzHub, Sabtu (17/10/20), tes Covid-19 di kota metropolis itu berlangsung sejak Senin (12/10/2020) dan selesai pada Jumat atau empat hari berelang.
Xue Qingguo, Wakil Walikota Qingdao memberi tahu media bahwa lebih dari 10,16 juta sampel yang dikumpulkan telah diperiksa. Hasilnya, kata dia, tidak ada contoh konstruktif baru.
Pemerintah China bergerak cepat dengan melakukan tes massal setelah munculnya kluster Covid-19 baru di di Rumah Sakit Paru Qingdao.
Baca Juga: Remdesivir dan Hidroksiklorokuin Tak Bisa Selamatkan Nyawa Pasien Covid-19
Ma Lixin, wakil kepala dinas kesehatan provinsi, sebelumnya pada hari itu mengatakan bahwa kasus Covid-19 di rumah sakit muncul karena desinfeksi yang tidak tepat di ruang CT.
Dia menjelaskan hingga saat ini tidak ada transmisi Covid-19 yang terjadi di lingkungan sekitar rumah sakit.
Cluster Qingdao telah menimbulkan keprihatinan nasional karena ratusan orang mengunjungi kota metropolis turis selama liburan Hari Nasional saat ini.
Petugas Beijing memperkenalkan administrasi ketat kedatangan di seluruh dunia ke ibu kota, bersama dengan tiga penilaian yang harus dilakukan sebelum keberangkatan, di bea cukai China dan setelah mengakhiri interval karantina.
Sekitar 34 penginapan telah dibuka untuk pemeriksaan medis bagi individu yang memasuki ibu kota setelah 3 September, ketika kota melanjutkan beberapa penerbangan ke seluruh dunia.
Baca Juga: Studi: Gejala Baru Pasien Covid-19 Bisa Tidur 20 Jam
Kasus baru bersama dengan 12 infeksi yang dilaporkan sebelumnya telah dikaitkan dengan kluster baru di rumah sakit paru Qingdao.
Wu Zunyou, kepala ahli epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, menyebutkan upaya dalam beberapa hari mendatang harus dipusatkan pada kontak tertutup dari kasus di rumah sakit paru.
“Prioritas pencegahan harus di bangsal di rumah sakit, terutama mereka yang menerima kasus yang dikonfirmasi di luar negeri, dan penggunaan peralatan medis utama juga harus diisolasi,” kata Wu.
"Memakai masker, menjaga jarak sosial dan sering mencuci tangan harus menjadi rutinitas sehari-hari," katanya seperti dikutip China Daily.
Menanggapi wabah saat ini di Qingdao, Sui Zhenhua, direktur biaya kesehatan Qingdao, diskors dari posisinya dan sedang diselidiki.
Sementara Deng Kai, dekan rumah sakit paru, telah dieliminasi, sebagai tanggapan atas pernyataan dari otoritas kota pada Kamis.