Digerebek Polisi, Pesta Pernikahan Berujung Rusuh, Mendagri Turun Tangan

Jum'at, 16 Oktober 2020 | 19:20 WIB
Digerebek Polisi, Pesta Pernikahan Berujung Rusuh, Mendagri Turun Tangan
Ilustrasi pernikahan. (Pixabay/Stoksnap)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pesta pernikahan di Israel berubah jadi kerusuhan saat disambangi oleh polisi karena dianggap melanggar aturan penguncian terkait virus corona.

Menyadur The Guardian, Jumat (16/10/2020), Menteri Dalam Negeri Israel Aryeh Deri menuntut adanya penyelidikan dibalik pembubaran pesta pernikahan yang digelar di permukiman Tepi Barat itu.

Pihak penyelenggara pesta pernikahan, menuding para polisi telah melakukan penyerangan terhadap para tamu.

Keluarga pengantin mengklaim telah mematuhi peraturan dengan tidak mengundang lebih dari 20 orang, sesuai dengan imbauan pemerintah.

Baca Juga: Lalu Lintas Perairan Hong Kong Sepi, Lumba-lumba Pink Langka Terlihat Lagi

Suasana kacau dengan adanya pertengkaran terjadi dan para tamu menangis, sesaat setelah polisi melakukan penggerebekan.

Dalam rekaman yang beredar, polisi terlihat menyeret saudara laki-laki mempelai perempuan keluar dari rumah, darah nampak mengalir di wajahnya. Hal itu disebutkan memicu kemarahan di pemerintahan.

Pihak kepolisian mengatakan seorang petugas telah diserang oleh perempuan pemilik rumah saat dimintai keterangan. Setelahnya, tamu lain mulai melemparan botol minyak kaca ke personel.

Polisi kemudian menyebut pria yang terlihat dalam video itu, terluka setelah terpeleset tumpahan minyak.

"Selama penangkapan, baik seorang petugas maupun tersangka terpeleset minyak dan terluka oleh pecahan kaca," kata pernyataan polisi.

Baca Juga: Lewat Menlu, AS Rayu Arab Saudi Berdamai dengan Israel

Juru bicara polisi, Micky Rosenfeld, mengatakan botol-botol yang dilemparkan berisi minyak zaitun. Rekaman bodycam yang diterbitkan polisi menunjukkan tamu berdebat dengan petugas sebelum perkelahian meeltus.

"Tidak ada alasan bagi polisi untuk masuk dengan senapan di tangan dan melukai orang," cuit Deri melalui Twitter.

Menteri Keamanan Publik Israel, Amir Ohana, yang bertanggung jawab di kepolisian, berjanji akan turun tangan langsung dalam penyelidikan.

Pemerintah Israel memberlakukan penguncian nasional kedua pada 18 September setelah tingkat infeksi virus corona terus meroket. Beberapa komunitas ultra-Ortodoks dituduh mengabaikan mengabaikan pembatasan, yang terkadang memicu konflik dengan polisi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI