Pejabat Militer AS Bela Kunjungan Prabowo: Ia Rekan Kita

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 16 Oktober 2020 | 17:00 WIB
Pejabat Militer AS Bela Kunjungan Prabowo: Ia Rekan Kita
Prabowo Subianto [ABC Australia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintahan Presiden Donald Trump mengatakan akan menyambut Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Pentagon, markas militer Amerika Serikat.

Amerika Serikat telah mencabut larangan terhadap Prabowo untuk masuk ke negara itu terkait tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan militer, seperti di Timor Timur.

Namun sejak diangkat menjadi Menteri Pertahanan RI tahun lalu, Pemerintahan Trump telah menganggap Prabowo sebagai tokoh kunci untuk memperdalam hubungan pertahanan dengan Indonesia.

Apalagi setelah Washington memperhatikan jika militer Indonesia sedang dibujuk oleh Rusia dan China.

Baca Juga: Prabowo ke Pentagon AS, New York Times Singgung Isu Pelanggaran HAM

Seorang pejabat senior pertahanan AS sangat membela keputusan untuk menyambut Prabowo yang dijadwalkan juga bertemu dengan Menteri Pertahanan Mark Esper.

"Ia adalah rekanan kita, kemitraan yang sangat penting, dan penting bagi kita untuk terlibat dengannya dan memperlakukannya sebagai mitra."

Sementara itu, Amerika Serikat diperkirakan akan memperbarui peringatan ke Jakarta soal pembelian senjata besar-besaran dari Moskow.

Menurut sejumlah ahli, membeli jet tempur Rusia dapat memicu sanksi AS di bawah Undang-Undang Menentang Amerika Dengan Sanksi (CAATSA).

"Kami mengangkat masalah risiko CAATSA dalam semua percakapan kami dengan Kementerian Pertahanan," kata pejabat AS itu.

Baca Juga: Prabowo ke AS Diprotes Belasan LSM, Jubir: Silakan Saja

Kementerian Pertahanan RI menolak mengomentari perjalanan Prabowo ke Amerika Serikat.

Di daftar keinginan Indonesia diantaranya adalah "peta jalan" untuk mendapatkan jet tempur F-35, menurut salah satu pejabat Indonesia kepada Reuters yang tak mau namanya dimuat.

"[Tapi] sejujurnya kami tidak berharap banyak," katanya.

Diproduksi oleh Erwin Renaldi dari laporan kantor berita Reuters

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI