BEM SI dan Serikat Miskin Demo di Patung Kuda, Polisi: Mereka Tak Digabung

Jum'at, 16 Oktober 2020 | 15:26 WIB
BEM SI dan Serikat Miskin Demo di Patung Kuda, Polisi: Mereka Tak Digabung
Demo BEM SI di Patung Kuda (Suara.com/Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada dua kelompok massa aksi menolak Omnibus Law - UU Cipta Kerja berkumpul di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020). Dua kelompok massa tersebut adalah aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI).

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Heru Novianto, mengatakan kedua kelompok massa itu tidak tergabung dalam satu barisan. Mereka sengaja tidak bergabung meski tuntutan yang disuarakan sama, yakni tolak Omnibus Law - UU Cipta Kerja.

"Kami apresiasi mahasiswa dari BEM SI yang turun aksi yang kami lihat dan ada aliansi miskin di sisi barat daya. Mereka tidak akan kami gabungkan dan mereka tidak mau digabung," ungkap Heru di lokasi.

Meski demikian, Heru memastikan pihaknya tetap mengawal dua kelompok massa yang tengah berunjuk rasa. Pasalnya, dua kelompok itu telah melayangkan surat pemberitahuan pada polisi.

Baca Juga: BEM SI Demo UU Cipta Kerja, Ambulans Mulai Disiagakan di Lokasi

"Prinsipnya kami polisi akan kawal krn mereka sudah menyurat akan ada aksi dan kami terima," kata dia.

Heru melanjutkan, massa aksi yang tengah berunjuk rasa akan tertahan di depan Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dia berharap, aksi unjuk rasa berlangsung damai dan tidak berakhir ricuh.

"Dan saat ini kondisi batas aksi hanya sampai Sapta Pesona saja. Kami nego mereka laksanakan aksi di Sapta Pesona saja.Mudah-mudahan tidak ada yg bergabung dan buat suasana rusuh," beber dia.

Pantauan Suara.com, massa yang tergabung dalam Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) turut membawa keranda mayat bertuliskan "RIP HATI NURANI DPR, TOLAK UU OMNIBUS LAW".

Massa SRMI juga turut menggunakan berbagai macam kostum. Misalnya saja, ada massa yang mengenakan topeng Guy Fawkes -- topeng dalam film V for Vendetta--, dandanan ala dukun, hingga mak lampir.

Baca Juga: Pakai Baju Tahanan, Jumhur Hidayat Diperiksa Bareskrim

Sang orator yang berada di atas mobil komando kekinian tengah berorasi di depan puluhan massa yang berbaris rapi. Sang orator turut menyinggung dampak UU Cipta Kerja yang nantinya akan merugikan berbagai macam sektor.

"Bagaimana nanti nasib petani. Seharusnya pemerintah tidak tergesa-gesa. Bahwa sekarang sedang masa pandemi," teriak sang orator.

Sementara itu, Massa mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) telah tiba lebih dulu di kawasan Patung Kuda. Puluhan massa mahasiswa itu tiba di lokasi sekitar pukul 13.38 WIB.

Pantauan Suara.com, massa yang menggelar unjuk rasa menolak Omnibus Law - UU Cipta Kerja itu hanya dapat menyampaikan aspirasinya di depan kawat berduri yang telah dipasang oleh polisi. Tepatnya, mereka tertahan di depan Gedung Indosat.

Orator yang memimpin aksi kekinian tengah mengajak massa lainnya untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Tak hanya itu orator meminta massa untuk menunggu mahasiswa lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI