Soal Dalang Aksi UU Ciptaker, Pengamat: PDIP dan PD, Drama Lama Belum Usai

Jum'at, 16 Oktober 2020 | 15:11 WIB
Soal Dalang Aksi UU Ciptaker, Pengamat: PDIP dan PD, Drama Lama Belum Usai
Pengamat Politik Sebut Drama PDIP dan PD Belum Usai (YouTube: TV One News).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat Politik Burhanuddin Muhtadi buka suara terkait kabar adanya dalang dalam aksi unjuk rasa memprotes UU Omnibus Law Cipta Kerja.

Dalam acara Kabar Petang TV One, Kamis (15/10/2020), Burhanuddin Muhtadi menyinggung soal adanya drama antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dengan Partai Demokrat.

Pasalnya, dalam acara tersebut ada politisi dari kedua partai yakni Masinton Pasaribu dan Jansen Sitindaon.

"Ini sepertinya lagu lama. Saya ingat betul lima atau enam kali diundang TV One untuk mengomentari drama antara PDIP dengan PD," ungkapnya seperti dikutip Suara.com, Jumat (16/10/2020).

Baca Juga: SBY Dituding Dalangi Demo, Masinton PDIP: Harus Bijak, Jangan Dramatisasi

"Saya sebut lagu lama karena ini bagian dari kisah lama antara Bu Megawati dengan Pak Susilo Bambang Yudhoyono," imbuhnya.

Pengamat Politik Sebut Drama PDIP dan PD Belum Usai (YouTube: TV One News).
Pengamat Politik Sebut Drama PDIP dan PD Belum Usai (YouTube: TV One News).

Burhanuddin Muhtadi menanggapi perdebatan antara Masinton Pasaribu dan Jansen Sitindaon soal adanya dalang dalam aksi unjuk rasa tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.

Menurutnya Burhanuddin Muhtadi, sejak awal pemerintah seharusnya menghindari narasi-narasi yang mengesankan adanya dalang di balik aksi unjuk rasa tersebut.

"Lebih baik pemerintah menghindari narasi-narasi yang mengesankan ada dalang, meskipun faktanya memang ada. Tapi jangan sampai dilempar ke publik apalagi tanpa menyebutkan nama yang jelas," ungkapnya.

Lebih lanjut lagi, Burhanuddin Muhtadi menuturkan bahwa adanya istilah dalang ini justru mengesankan pemerintah anti kritik. Oleh sebab itu, ia lebih menyarankan pemerintah menggunakan pendekatan konsultasi publik.

Baca Juga: Draf UU Omnibus Law Berubah-ubah, YLBHI: Siapa Sih yang Mengedit?

Dalam iklim demokrasi yang tengah panas ini, Burhanuddin Muhtadi menyarankan agar pemerintah mengindari hal-hal yang bisa memanti ketegangan publik.

"Istilah dalang itu mengesankan pemerintah anti kritik. Dalam iklim demokrasi seperti sekarang, baiknya pemerintah menghindari hal-hal yang bisa memunculkan kekisruhan di ruang yang sama, tapi jangan telalu reaktif," ucapnya.

Saat ditanya oleh pembawa acara soal bagaimana seharusnya pemerintah bertindak sekarang, Burhanuddin Muhtadi menjawab sudah terlanjur. Pemerintah harus menyelesaikan masalah ini.

"Nasi sudah menjadi bubur, satu hal yang sering kali dipakai pemerintah dengan menggunakan istilah yang tidak menjawab masalah," kata Burhanuddin Muhtadi.

"Karena sudah menyebutkan dalang oleh elite, tetapi harus clear siapa dalangnya," lanjutnya.

Perdebatan Masinton Pasaribu dan Jansen Sitindaon

Dalam acara Kabar Petang TV One, Jansen Sitindaon angkat bicara soal tuduhan yang mengarah ke Susilo Bambang Yudhoyono. Menurutnya, tudingan yang beredar luas di media sosial tersebut harus ditanggapi pemerintah.

Menurutnya, pemerintah yang sudah tahu bahwa Susilo Bambang Yudhoyono harus segera menindak penyebar hoaksnya dengan tegas.

Tak hanya itu, Jansen Sitindaon pun mendesak agar pemerintah segera mengumumkan dan memproses pihak yang disebutnya mendalangi aksi ini. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari munculnya tuduhan-tuduhan baru yang bisa memantik munculnya ketegangan.

Di lain pihak, Masinton Pasaribu menanggapi reaksi yang Susilo Bambang Yudhoyono saat ia tahu dituding mendalangi aksi tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.

Menurut Masinton Pasaribu, reaksi Susilo Bambang Yudhoyono terlalu mendramatisir keadaan.

Lihat video selengkapnya disini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI