Selidiki Penanganan Pandemi, Polisi Grebek Rumah Sejumlah Pejabat Prancis

Jum'at, 16 Oktober 2020 | 14:13 WIB
Selidiki Penanganan Pandemi, Polisi Grebek Rumah Sejumlah Pejabat Prancis
Tenaga medis Prancis demo tuntut kenaikan upah mereka.(Anadolu Agency/Geoffroy Van Der Hasselt)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepolisian Prancis menggerebek rumah pejabat senior pemerintah dan kesehatan sebagai bagian dari penyelidikan penanganan pandemi virus corona.

Menyadur BBC, Jumat (16/10/2020), penggerebekan dilakukan selepas pengadilan melancarkan penyelidikan penanganan pandemi oleh pemerintah awal tahun ini.

Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran dan direktur kesehatan nasional, Jerome Salomon, termasuk di antara mereka yang rumahnya disambangi kepolisian pada Kamis (15/10).

Perdana Menteri Jean Castex juga tengah diselidiki. Ia bersama dengan Veran merupakan tokoh pemting dalam kebijakan jam malam di sembilan kota Prancis, yang berlaku mulai Sabtu (17/10).

Baca Juga: Selama Pandemi Covid-19, Ramai Orang Tambah Penghasilan Jadi Reseller

"(Jam malam) ini berarti pada pukul 21.00 semua orang harus berada di rumah, tanpa kecuali, semua tempat, bisnis atau layanan publik yang dibukan untuk umum akan ditutup," kata Castex pada Kamis (15/10).

Presiden Prancis, Emmanuel Macron. [Ian LANGSDON / POOL / AFP]
Presiden Prancis, Emmanuel Macron. [Ian LANGSDON / POOL / AFP]

Prancis disebutkan tengah menghadapi kritik atas kekurangan fasilitas dan lambatnya respon terhadap penanganan pandemi virus corona.

Juli lalu, pengadilan meluncurkan penyelidikan atas penangangan pandemi oleh pemerintah setelah masyarakat termasuk dokter dan keluarga korban, menuding adanya kelalaian dalam menanggapi Covid-19.

Menteri dan pejabat pemerintah daerah dituduh melakukan kesalahan dalam menjalankan tugas-tugas mereka terkait penanganan pandemi.

Castex pada Kamis (15/10), mengatakan memiliki kepercayaan mutlak terhadap Veran maupun Macron dalam menanggapi wabah virus corona.

Baca Juga: Muncul Klaster Covid-19 Baru di China, Qingdao Hukum Dua Pejabat

Prancis berhasil mengendalikan wabah pertama dengan melakukan penguncian nasional. Namun sejak Agustus jumlah kasus yang dilaporkan meningkat dengan cepat, setelah pelonggaran mulai dilakukan.

Berdasarkan Worldometer, Jumat (16/10), Prancis mencatatkan total 809.684 kasus infeksi corona dnegan 33.125 kematian.

Macron mengatakan langkah-langkah pembatasan baru, termasuk jam malam, bertujuan utnuk mengurangi kasus Covid-19 harian turun dari puluhan ribu ke tiga ribu.

Jam malam mulai dari pukul 21.00 malam hingga 06.00 pagi, akan berlaku setidaknya selama empat minggu di sembilan kota, yakni Paris, Marsille, Lyon, Lille, Saint Etienne, Rouen, Toulouse, Grenoble, dan Montpellier.

Selain itu, pesta pribadi juga akan dilarang, termasuk di area yang tidak diberlakukan jam malam. Aturan ini berlaku efektif mulai Jumat (16/10) tengah malam.

Sementara, semua perusahaan di area jam malam akan diminta untuk membuat karyawan bekerja dari rumah setidaknya selama beberapa hari dalam sepekan, dan mengatur jam kerja. Presiden Macron menyarankan "kerja jarak jauh" selama dua atau tiga hari seminggu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI