Suara.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut kasus aktif secara nasional mengalami peningkatan. Padahal sejumlah cara sudah dilakukan pemerintah untuk menekan penulan virus corona.
"Kami prihatin bahwa kasus aktif secara nasional masih mengalami peningkatan," ujar Wiku dalam jumpa pers, Kamis (15/10/2020).
Jumlah kasus aktif di Indonesia per 15 Oktober 2020 yakni 63.231 kasus atau 18,1 persen.
Namun kata Wiku, jika dilihat dari presentase kontribusi di 10 provinsi prioritas terhadap kasus nasional, mengalami penurunan.
Baca Juga: Shanghai: Pasien Virus Corona yang Pulih Punya Kekebalan Terus-menerus
Wiku menuturkan, pada 27 September persentase kasus aktif di 10 provinsi menyumbang 67,62 persen dari kasus aktif nasional.
Kemudian pada tanggal 4 Oktober, persentase kasus aktif menurun menjadi 66,38 persen dan pada tanggal 11 Oktober mencapai 65,64 persen.
"Ini adalah kabar baik dan perlu untuk terus ditekan, sehingga persentase kontribusi kasus aktif di 10 provinsi prioritas ini dapat semakin menurun," tutur dia.
Wiku menuturkan, jika dilihat dari kasus sembuh terjadi peningkatan baik ditingkat nasional maupun di 10 provinsi prioritas.
Namun kata Wiku, persentase kontribusi kesembuhan di 10 provinsi prioritas terhadap kesembuhan nasional mengalami penurunan.
Baca Juga: Tiga Tahun Menjabat, Anies Disebut Bawa Jakarta Bunuh Diri
Pada 27 september 79,35 persen dari kasus kesembuhan nasional berasal dari 10 provinsi prioritas. Kemudian menurun pada tanggal 4 oktober menjadi 77,64 persen dan terkahir 11 oktober menjadi 76,81 persen.
"Tingkat kesembuhan ini harus selalu ditingkatkan baik di 10 provinsi prioritas maupun ditingkat nasional, di 10 provinsi priorotas diharapkan dapat berkontribusi lebih tinggi dalam angka kesembuhan nasional," tutur Wiku.
Sedangkan kata Wiku, kasus kematian di tingkat nasional maupun di 10 provinsi prioritas masih mengalami peningkatan.
Kendati demikian, kasus kematian cenderung mengalami penurunan pada tanggal 27 september 2020.
"Kontribusi kasus meninggal dari 10 provinsi prioritas ini adalah 80,18 persen dari kasus kematian nasional, berasal dari 10 provinsi priorotas ini," kata Wiku.
Kemudian pada tanggal 4 Oktober 2020 lalu, menurun menjadi 79,18 persen. Namin pada tanggal 11 oktober kembali menurun menjadi 78,71 persen.
Ia pun menyebut perkembangan yang baik menandakan bahwa 10 provinsi prioritas kontribusi kematiannya menurun terhadap angka kematian nasional setiap minggunya.
"Kami mohon agar angka kasus meninggal betul-betul dapat ditekan hingga tidak ada penambahan kasus sama sekali," ucap Wiku.
Lebih lanjut, Wiku meminta Satgas daerah untuk mempertahankan peningkatan kasus sembuh, menekan angka positif dan kasus kematian.
"Perkembangan positif yang dicapai di minggu ini mohon agar dipertahankan agar tidak ada kematian baru setiap harinya," katanya.