Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM menyebut uji coba vaksin Covid-19 yang dilakukan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/Unpad berjalan lancar dan tidak menunjukkan ada efek samping serius.
"Sejauh ini dari hasil inspeksi kami tidak ada laporan kejadian efek samping yang serius akibat pemberian vaksin uji tersebut," kata Direktur Registrasi Obat BPOM Lucia Rizka Andalusia dalam jumpa pers daring, Kamis (15/10/2020).
Ia mengatakan uji klinik vaksin tersebut sudah memasuki tahap rekrutmen subyek penelitian. Sebanyak 1.620 orang telah direkrut untuk mengikuti fase uji vaksin tersebut.
Terhadap efek samping obat, Lucia mengatakan BPOM juga melakukan evaluasi pelaporan farmakovigilans atau efek samping obat.
Baca Juga: Kepulauan Sitaro Raih Penghargaan Zero Covid-19 dari BNPB, Ini Rahasianya
Selain itu, BPOM juga mengawasi realisasi importasi impor, produksi dan distribusi obat secara berkala.
Pihaknya juga sangat berhati-hati dalam melakukan percepatan perizinan vaksin Covid-19. Tiga calon vaksin Covid-19 yaitu Cansino, G42/Sinopharm dan Sinovac sudah mendapatkan Otorisasi Penggunaan Darurat atau EUA dari China.
"Terhadap produk yang telah mendapatkan EUA, BPOM berkeseinambungan melakukan pengawasan terhadap penyaluran dan peredaran sejak masuk dari luar negeri untuk obat atau vaksin yang diimpor serta proses produksi di industri farmasi untuk obat dan vaksin yang diproduksi di Indonesia serta distribusi oleh pedagang besar farmasi dan pendistribusian di sarana pelayanan kefarmasian," katanya. (Antara)