Suara.com - Dewan Pakar PKPI Teddy Gusnaidi berkomentar soal langkah Gatot Nurmantyo yang membesuk petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang ditangkap Bareksrim Polri.
Teddy menilai seharusnya Gatot bertanggung jawab soal kejadian yang menimpa para petinggi KAMI yang ditangkap karena tudingan telah menyebarkan ujaran kebencian dan melakukan penghasutan terkait demo menolak Undang-Undang Omnibus Law - Cipta Kerja hingga berujung anarkis.
"Gatot besuk anak buahnya yang ditangkap? Emangnya orang sakit dibesuk? Yang dibutuhkan adalah pernyataan Gatot bahwa dia yang bertanggung jawab atas semua kejadian ini dan dia bagian dari rencana ini. Kalau cuma besik, nenek-nenek renta umur seabad juga sanggup #pengecut," komentar Teddy dikutip Suara.com, Kamis (15/10/2020).
Menurut Teddy, Gatot sebenarnya bisa mengambil langkah lepas tangan dengan menganggap bahwa yang dilakukan para petinggi KAMI yang ditangkap polisi adalah oknum semata.
Baca Juga: Blak-blakan Gatot Nurmantyo: Ada Banner "Turunkan Jokowi" di Deklarasi KAMI
"Kalau Gatot mau lepas tangan bisa. Gatot bilang saja bahwa yang ditangkap itu oknum KAMI, dia tidak pernah memerintahkan untuk melakukan hal yang melanggar hukum. Kalau tidak, ya ditunggu nyali Gatot untuk mengakui bahwa perbuatan mereka atas perintah dirinya," sambung dia.
Diberitakan sebelumnya, ada delapan orang yang merupakan petinggi dan anggota KAMI yang ditangkap polisi.
Dari delapan orang tersebut, empat di antaranya ditangkap di Jakarta. Mereka yakni; Anggota Komite Eksekutif KAMI Syahganda Nainggolan, Deklator Anggota Komite Eksekutif KAMI Jumhur Hidayat, Deklator KAMI Anton Permana dan penulis sekaligus mantan caleg Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kingkin Anida.
Sedangkan empat orang lainnya ditangkap di Medan, Sumatera Utara. Mereka masing-masing yakni; Ketua KAMI Sumatera Utara Khairi Amri, Juliana, Devi, dan Wahyu Rasari Putri.
Gatot yang merupakan Presidium KAMI mendapat larangan kala akan membesuk rekannya di Bareskrim Polri.
Baca Juga: Detik-detik Kericuhan saat Gatot Nurmantyo ke Mabes Polri
Saat meminta izin untuk menemui anggotanya yang ditahan sempat terjadi ketegangan, Gatot bersama sejumlah tokoh berdebat dengan petugas.
Pantauan Suara.com di lokasi, Gatot bersama sejumlah tokoh yakni Din Syamsuddin, Rochmat Wahab, Ahmad Yani hingga Rocky Gerung tiba sekitar pukul 12.20 WIB.
Menurut Gatot pihaknya sudah meminta izin untuk menemui anggota KAMI yang ditahan, namun setelah menunggu lama dirinya bersama rombongan justru tidak diberi izin.
"Begini, kami kan bertamu meminta izin untuk menengok. Kami presidium, eksekutif, dan lain-lain. Kami menunggu sampai tidak ada jawaban. Ya terima kasih, nggak ada masalah. Ya sudah," ujar Gatot di Bareskrim Polri.
Saat ditanya apa alasan penolakan tersebut, Gatot mengaku tidak tahu. Dia juga menyampaikan tak mempermasalahkan hal itu.
"Enggak tahu, ya pokoknya enggak dapat izin. Ya enggak masalah," katanya.
Gatot pun tak mempermasalahkan penolakan tersebut dan memilih untuk pulang.
"Ya pulang lah, masa mau tidur sini?," pungkasnya.