Suara.com - Polda Metro Jaya menahan satu orang buntut aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja yang berujung ricuh pada Selasa (13/10/2020) kemarin. Seorang pria yang ditahan tersebut lantaran kedapatan membawa ketapel.
Polisi menangkap sosok yang mengenakan pakaian FPI itu di sekitar Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Dia dicokok saat polisi menggelar razia.
"Ada satu yang kita lakukan penahanan. Ada yang yang membawa katapel pagi hari itu ya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, Kamis (15/10/2020).
Namun Yusri tidak menyebutkan identitas orang yang ditangkap tersebut. Dia juga belum bisa menjelaskan pasal yang nantinya akan disangkakan pada orang tersebut.
Baca Juga: Sempat Nginap di Polda, 1.377 Pendemo Tolak UU Ciptaker Dilepas Lagi
Sementara itu, kepolosian sudah memulangkan ribuan orang yang turut terciduk pada saat kerusuhan pasca demo. Total, ada 1.377 orang yang telah pulang pada Rabu (14/10/2020) kemarin malam.
Dia menambahkan, ribuan orang itu dipulangkan setelah dilakukan pemeriksaan dan pendataan. Pendataan dilakukan sebagai syarat kepulangan mereka.
"Yang 1.377 sudah kita kembalikaan, semalam. Terakhir ada yang kita pendalaman, semua sudah dikembalikan, dengan syarat kita mendata mereka semua," tuturnya.
Untuk massa kategori pelajar yang turut diamankan, beber Yusri, dipulangkan dengan syarat harus dijemput oleh orang tua atau kerabat terdekat. Massa pelahar juga diharuskan membuat perjanjian untuk tidak mengulangi perbuatannya.
"(Untuk pelajar) wajib diambil orang tau atau keluarga terdekatanya, dengan membuat pernyataan tidak mengulangi lagi," sambung dia.
Baca Juga: Tegaskan Tak Ada Penjarahan di Thamrin City, Polisi: Hanya Pelemparan Saja
Yusri menambahkan, ada 47 orang yang belum bisa dipulangkan karena reaktif Covid-19. Nantinya, mereka akan dipulangkan setelah hasil pemeriksaan swab menunjukkan hasil negatif.
"Kami lakukan protap kesehatan, pertama kita swab, nanti 3 sampai 4 hari baru tau hasilnya sepeti apa. Ini yang nantinya jadi klaster harus diantiasipasi oleh temen-teman yang unjuk rasa," jelasnya.
Sebelumnya, merujuk pada foto yang diterima Suara.com, sosok yang kedapatan membawa ketapel tampak mengenakan kaos bertuliskan FPI. Pakaian yang dia kenakan berupa kaos lengan panjang putih dengan corak hijau.