Tampilkan Nenek Acungkan Jari Tengah, Poster Kampanye Ini Jadi Kontroversi

Kamis, 15 Oktober 2020 | 14:28 WIB
Tampilkan Nenek Acungkan Jari Tengah, Poster Kampanye Ini Jadi Kontroversi
Poster kampanye di Jerman yang menjadi kontroversi.[Visit Berlin]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Otoritas pariwisata Jerman membuat sebuah poster kampanye yang menampilkan seorang nenek mengacungkan jari tengah kepada orang-orang yang menolak untuk memakai masker.

"Jari telunjuk terangkat untuk mereka yang tidak bermasker," tulis poster itu, di samping foto seorang wanita yang mengenakan masker.

Menyadur BBC News, Kamis (15/10/2020) Visit Berlin mengatakan kampanye itu untuk menyoroti pentingnya melindungi kesehatan para lansia.

Dengan desain dan kata-kata tersebut langsung memicu kontroversi, beberapa orang di Jerman menyebutnya sebuah penghinaan.

Baca Juga: Hasil UEFA Nations League: Parade 6 Gol di Cologne, Jerman Diimbangi Swiss

Iklan dengan judul "Kami mematuhi aturan corona", yang diluncurkan oleh Senat Berlin dan Visit Berlin, awalnya muncul pada hari Selasa di surat kabar lokal, dan lasngsung viral di media sosial.

Christian Tänzler, juru bicara Visit Berlin, mengatakan poster itu untuk mengingatkan orang agar mengikuti aturan di kota.

"Sebagian besar warga Berlin dan tamu kami menghormati dan mengikuti aturan corona tetapi beberapa tidak. Orang-orang ini mempertaruhkan nyawa orang yang lebih tua dan orang-orang dari komunitas berisiko," katanya kepada BBC.

"Kami ingin memberi perhatian pada masalah ini. Untuk itulah kami memilih motif yang provokatif ini. Iklan tersebut memiliki corak khas Berlin," tambah Tänzler.

Menurut Tänzler, warga Berlin sangat terkenal dengan gaya komunikasi yang frontal, seraya menambahkan bahwa banyak orang Inggris akan menghargai humor tersebut.

Baca Juga: Timo Werner Fit, Loew Kehilangan Tiga Pemain Jelang Laga Jerman Vs Swiss

"Kami menggunakannya dengan cara yang sangat langsung untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang tidak menghormati aturan." tegas Tänzler.

Tapi kampanyenya belum sesuai selera semua orang. Lorenz Maroldt, pemimpin redaksi surat kabar Berlin Der Tagesspiegel, adalah salah satu yang kurang sepakat.

"Saya pikir iklan itu dengan cara 'klasik Berlin' dan akan berhasil dengan baik tanpa politik corona yang disfungsional dari Senat," kata Lorenz.

"Senat tampaknya berpikir bahwa menghina orang lebih berhasil daripada aturan yang tegas dan jelas dengan kontrol yang efisien. Mereka gagal." sambungnya.

Beberapa orang juga bingung karena teks mengatakan "jari telunjuk" saat wanita mengangkat jari tengahnya. Visit Berlin mengatakan kontradiksi itu disengaja.

Banyak juga yang mengecam iklan tersebut karena beberapa orang tidak boleh memakai masker karena alasan kesehatan.

"Kelompok sasaran kami adalah orang-orang yang tidak menghormati kehidupan orang lain," kata Tänzler.

"Kalau ada orang yang merasa diserang secara pribadi karena tidak bisa memakai masker, itu bukan tujuan kami. Saya minta maaf untuk itu," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI