Fahri, kata Bamsoet, juga mendorong pemerintah menggerakkan rakyat untuk menghidupkan desa karena perdagangan antar-negara semakin jatuh dan Indonesia harus mengintensifkan perdagangan antar pulau, semua barang yang dulu di impor, saat ini harus bisa diproduksi sendiri.
"Fahri Hamzah menilai saat ini merupakan momentum yang tepat bagi bangsa Indonesia untuk hidup mandiri, sesuai konsep revolusi mental yang digagas Presiden Joko Widodo. Saatnya kita berlari cepat, mumpung seluruh negara dunia sedang melambat," katanya.
Bamsoet memuji gesture Fahri ketika berbincang dengan Presiden Joko Widodo di acara penganugerahan Bintang Mahaputera. Menurut Bamsoet, hal itu menandakan walaupun kritik pedas seringkali terlontar dari ucapan Fahri, bukan berarti hubungan personalnya dengan Presiden tidak baik.
"Justru sebagaimana diakui Presiden Joko Widodo di berbagai kesempatan, dirinya merindukan sosok kritis seperti Fahri Hamzah, menjadi teladan bahwa dalam berpolitik, tidak boleh sampai terbawa ke masalah pribadi. Tidak boleh personal, karena kita tidak sedang bercinta, tapi mengurus negara," ujarnya.
Karena itu, menurut dia, dalam berpolitik tidak boleh terbawa perasaan (baper) karena kritik maupun apresiasi semata bukan tentang sosok pribadi seseorang, melainkan demi kebaikan bangsa dan negara. [Antara]