Keras! Jokowi Ditantang Debat Pasal UU Ciptaker, Buktikan Siapa yang Hoaks

Kamis, 15 Oktober 2020 | 12:30 WIB
Keras! Jokowi Ditantang Debat Pasal UU Ciptaker, Buktikan Siapa yang Hoaks
Presiden Joko Widodo. [ANTARA FOTO]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Asfinawati menantang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berdebat mengupas perbedaan pasal-pasal UU Omnibus Law Cipta Kerja dalam berbagai versi.

Debat itu dilakukan guna membuktikan siapa yang menyebar hoaks sesungguhnya.

Hal itu disampaikan oleh Asfina saat menjadi pembicara di Mata Najwa bertajuk 'Cipta Kerja: Mana Fakta Mana Dusta' yang disiarkan di Trans7 pada Rabu (14/10/2020).

Asfina mengatakan, pemerintah berulang kali mengeluarkan imbauan untuk tidak mempercayai hoaks seputar UU Cipta Kerja. Mereka menegaskan tidak ada perbedaan antara draf-draf yang telah diperbaiki.

Namun, kata dia, berdasarkan analisis yang dilakukan oleh YLBHI, ditemukan sejumlah pasal-pasal yang berbeda dari tiap draf.

"Siapa yang melakukan hoaks? Kalau tidak mau ada tuduhan hoaks, mari kita berdebat. Saya ingin tahu, apakah pak Jokowi dan jajarannya betul-betul membaca berbagai draf RUU itu," kata Asfina seperti dikutip Suara.com, Kamis (15/10/2020).

Debat Menkominfo dengan Direktur YLBHI (YouTube/matanajwa)
Debat Menkominfo dengan Direktur YLBHI (YouTube/matanajwa)

Pembawa acara Mata Najwa, yakni Najwa Shihab langsung melempar pertanyaan kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate yang turut menjadi pembicara dalam acara tersebut.

Ia menanyakan kesiapan Johnny untuk melakukan debat terbuka mengenai draf RUU Cipta Kerja dengan Asfina.

"Silakan pak Johnny, Anda sudah membaca dan Anda berani berdebat secara detail kalau yang Anda katakan hoaks tadi?" tanya Najwa Shihab.

Baca Juga: Anies Minta Guru Kasih Tugas ke Murid Bedah UU Cipta Kerja

Johnny menegaskan, kategori hoaks tersebut sudah benar dan itu merupakan bagian dari tugas Kominfo melabeli hoaks.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI