Polisi Sebut Buruh Tak Bergerak ke Istana: Cuma Orasi di Cempaka Putih

Kamis, 15 Oktober 2020 | 11:43 WIB
Polisi Sebut Buruh Tak Bergerak ke Istana: Cuma Orasi di Cempaka Putih
Ilustrasi--Ratusan buruh saat demo tolak UU Ciptaker. [ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya bakal menerapkan pengalihan arus lalu lintas (lalin) di sekitar Simpang Cempaka Putih, Jakarta Pusat, untuk mengantisipasi kemacetan saat berlangsungnya demonstrasi tolak UU Cipta Kerja yang digelar kalangan buruh Kamis (15/10/2020) hari ini.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo menyebut jika alasan persiapan pengalihan arus lalin di Cempaka Putih karena informasinya buruh tidak akan bergerak ke Istana Negara.

"Informasinya mereka tidak ke Istana, tapi orasi di Simpang Cempaka Putih," kata Sambodo seperti dikutip dari Antara.

Sambodo mengatakan jumlah massa yang terkonfirmasi diperkirakan tidak mencapai 1.000 orang.

Baca Juga: Dikhianati DPR, Buruh Ogah Terlibat Bahas Aturan Turunan UU Ciptaker

Berikut rencana pengalihan arus lalu lintas di sekitar kawasan Simpang Cempaka Putih bila terjadi kemacetan:

  1. Arus lalu lintas dari arah Senen melalui Jalan Letjen Suprapto yang akan menuju Pulogadung via Jalan Perintis Kemerdekaan dibelokkan ke kiri arah Tanjung Priok melalui Jalan Yos Sudarso.
  2. Arus lalu lintas dari arah Tanjung Priok melalui Jalan Yos Sudarso yang akan menuju Senen lewat Jalan Letjend Suprapto dinaikan ke jembatan layang ke arah Cawang via Jalan Ahmad Yani.
  3. Arus lalu lintas dari arah Cawang melalui Jalan Ahmad Yani yang akan menuju Pulogadung di Jalan Perintis Kemerdekaan dinaikan ke jembatan layang arah Tanjung Priok via Jalan Yos Sudarso.
  4. Arus lalu lintas dari arah Jalan Yos Sudarso di Jalan Perintis Kemerdekaan yang akan menuju Senen Jalan Letjen Suprapto dibelokkan ke kanan arah Cawang via Jalan Ahmad Yani.

Sambodo mengatakan belum ada rencana pihaknya menutup akses jalan dengan pertimbangan massa aksi yang terlibat tidak sebanyak rangkaian aksi yang sebelumnya pernah digelar dalam beberapa hari terakhir.

"Kemungkinan massanya gak sampe seribu. Yang jalan kaki juga mungkin gak banyak. Jadi, nanti kita lihat, perlu ditutup apa tidak," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI