Suara.com - Otoritas Arab Saudi telah bergerak cepat untuk menangani serangan monyet liar yang melanda beberapa daerah yakni Mekkah, Taif dan Asir.
Menyadur Gulf News, Kamis (15/10/2020), Menteri Lingkungan, Air dan Pertanian Arab Saudi, Abdul Rahman Al Fadhli tengah mencari solusi menyelesaikan masalah invasi monyet liar ini.
Pihaknya telah mengucurkan dana untuk menjalankan proyek untuk memecahkan masalah yang disebabkan babun di Mekkah dan tempat-tempat suci lain di seluruh negeri.
Tindakan itu dilakukan sebagai tanggapan atas keluhan dari warga Arab Saudi atas serangan monyet, yang merusak tanaman mereka.
Baca Juga: Umrah di Tengah Pandemi, Arab Saudi Batasi Jemaah dan Rekrut 4.000 Staf
Hanya sekitar 65 persen populasi babon Arab Saudi yang liar. Sisanya tinggal di dalam dan sekitar kota kecil dan kota besar, terutama Taif.
Taif merupakan salah satu kawasan tujuan wisata-rekreasi utama kerajaan. Para babun, dalam tingatan berbeda, kerap berganutng pada makanan yang diberi manusia.
Untuk mencari makan, babun lapar menyerang desa dan merusak pertanian, terutama tanaman mawar, delima, dan buah-buahan lainnya.
Babun, yang dikenal sebagai Al Saadan di Arab Saudi, sering menyerang sebagian besar kota dan desa di wilayah Taif.
Kawanan babun dan monyet liar kerap berkumpul dalam jumlah besar di daerah berpenduduk dan mengamuk.
Baca Juga: 24 Ribu Jemaah Hadiri Umrah, Arab Saudi Klaim Tak Temukan Kasus Corona
Babun turun ke kota dalam jumlah besar dari tempat tinggal mereka di puncak bukit.
Mereka mendatangi desa dan distrik pemukiman untuk mencari makanan dan air, kata seorang petani dalam pengaduannya kepada pihak berwenang.
“Mengamuk, mereka menyerang anak-anak, menggeledah rumah dan merusak mobil,” kata sang petani.
Para petani menghadapi kesulitan dalam mengatasi masalah ini karena kebanyakan dari mereka bahkan tidak memiliki senapan angin karena kesulitan untuk mendapatkan izin.
Beberapa orang di Majarida telah mendesak pihak berwenang untuk segera mengambil tindakan untuk melindungi mereka dari serangan.