Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung tertawa keras mendengar pernyataan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin yang menyebut para demonstran tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja adalah sampah demokrasi.
Rocky mengaku kagum dengan Ngabalin yang mampu menghina otaknya sendiri.
Hal itu disampaikan oleh Rocky Gerung melalui kanal YouTube miliknya bertajuk 'Ngabal1n, Sampah di Pagar 1stana'.
"Saya suka kagum pada kemampuan Ngabalin untuk menghina otaknya sendiri," kata Rocky sambil tertawa seperti dikutip Suara.com, Kamis (15/10/2020).
Baca Juga: 4 Balasan 'Sampah Demokrasi' Ngabalin: Menghina Otak Sendiri Sampai Badut
Rocky menyebut pernyataan Ngabalin yang menyebut para pendemo adalah sampah demokrasi merupakan pernyataan sesat.
Rocky menjelaskan, demokrasi pertama kali muncul pada Juli 1789. Kala itu, rakyat memutuskan memenggal Raja Louis ke-14.
Kejadian itulah yang menjadi awal lahirnya demokrasi, dimana demokrasi milik orang-orang yang berada di luar Istana.
"Ngabalin enggak pernah belajar sejarah," tuturnya.
Menurut Rocky, pernyataan Ngabalin tersebut merupakan bentuk penghinaan terhadap publik. Sebab, para massa aksi demo menggelak demonstrasi untuk menuntut keadilan.
Baca Juga: Ngabalin Lupa Pernah Ikut Demo Hingga Terlontar Ucapan Sampah Demokrasi
Terlebih, menyuarakan pendapat di muka umum merupakan hak konstitusional dan sah di mata undang-undang.
Namun, Ngabalin justru menghina para demonstran yang sedang berjuang demi keadilan tersebut.
"Nah, ini seorang di dalam pagar malah menghina jutaan orang, apa enggak dungu. Enggak ada yang mau timpukin Ngabalin karena dia sudah dungu," ungkap Rocky.
Menurut Rocky, sikap Ngabalin tersebut tak perlu direspons dengan kecaman. Melainkan cukup dengan menertawakannya saja.
"Dia enggak usah diomeli, dia diketawain saja. Cara terhormat menghargai badut adalah menertawakannya," imbuh Rocky.
Untuk diketahui, sejumlah massa menggelar aksi demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta pada Selasa (13/10/2020).
Dalam wawancara dengan CNNIndonesia.com pada Selasa (13/10/2020), Ngabalin menyebut massa aksi demonstrasi merupakan sampah demokrasi di negeri ini.
"Di masa pandemi, dia kirim orang untuk berdemonstrasi. Dimana logikanya coba, jangan jadi sampah demokrasi di negeri ini," kata Ngabalin.