Rekan lain, Nathan Patridge, mengatakan sangat kehilangan Ryan, menyebut Ryan sebagai orang yang paling tampan.
"Anda menjalani hidup sepenuhnya, anda adalah inspirasi bagi kami semua. Kami akan merindukanmu sobat!" kata Patridge.
Delapan belas tahun lalu, Ryan sedang berada di Kuta ketika bom meledak dan menewaskan 202 orang, termasuk lima temannya.
Pria yang pernah menjadi pelatih akademi klub Gold Coast Suns AFL pada 2012-2016 ini, selamat dari ledakan bersama saudaranya, Mitch.