Suara.com - Konflik antara Afghanistan dan Taliban yang berkecambuk di provinsi Helmand, mengakibatkan ribuan orang meninggalkan rumah untuk mengungsi.
Menyadur BBC, Rabu (14/10/2020), bentrokan di Helmand ini merupakan serangan besar Taliban pertama sejak dimulainya pembicaraan damai di Doha bulan lalu.
Pasukan Afghanistan mencoba mempertahankan ibu kota provinsi Helmand, Lakhgar Gah, dari serangan Taliban.
Dalam pertempuran yang telah memasuki hari ketiga, diperkirakan sekitar 35.000 orang telah meninggalkan rumah mereka.
Dari sekitar 5.000 keluarga yang mengungsi, beberapa dilaporkan berlindung di rumah atau properti di daerah tetangga.
Setelah Taliban menyerang gardu listrik pada Senin (12/10), sebagian besar kawasann Helmand dan daerah sebelahnya, Kandahar, mengalami pemadaman listrik. Sejumlah jaringan komunikasi juga terputus.
Satu keluarga mengaku mereka meninggalkan rumah mereka di Lashkar Gar, hanya berbekal pakaian yang mereka kenakan, tanpa mengetahui tujuan berlindung.
Keluarga lainnya mengatakan mereka khawatir akan mati akibat kelaparan. Staf rumah sakit setempat menyebut telah menerima lusinan korban.
Ameriksa Serikat disebutkan membantu pasukan keamanan Afghanistan dalam bentrokan ini, melalui oleh serangan udara.
Baca Juga: Demo Tolak Omnibus Law di Jakarta Ricuh, Polisi Tembakan Gas Air Mata
Awal pekan ini, kepala pasukan NATO di Afghanistan, Scott Miller, mengutuk Taliban lantaran mengacaukan pembicaraan damai dan melanggar perjanjian yang ditandatangani dengan AS pada Februari.