Demo UU Ciptaker Berakhir Ricuh, FPI Cek Anggota yang Ditangkap Polisi

Rabu, 14 Oktober 2020 | 15:41 WIB
Demo UU Ciptaker Berakhir Ricuh, FPI Cek Anggota yang Ditangkap Polisi
Sejumlah massa dari Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan sejumlah ormas Islam membubarkan diri usai menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (13/10/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh massa Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212, dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) berakhir ricuh pada Selasa (14/10/2020). Kekinian FPI kini tengah mencari tahu apakah ada massa aksi yang tertangkap pihak kepolisian.

Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'arif belum mengetahui apakah ada anggota dari tiga organisasi massa (ormas) berbasis Islam tersebut ikut tertangkap pihak kepolisian. Hanya saja ia meyakini ada perwakilan dari FPI yang bakal mencarinya.

"Badan Hukum FPI sudah bergerak untuk cek," kata Slamet saat dikonfirmasi, Rabu (14/10/2020).

Kemudian Slamet juga tidak menjawab apakah ada anggota FPI, PA 212 maupun GNPF yang terluka akibat kericuhan pasca demonstrasi.

Ia justru menjawab kalau yang terluka itu hati mereka dikarenakan ulah pemerintah dan DPR RI yang belum mau membatalkan Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).

"Luka hatinya dan kecewa dengan DPR dan pemerintah," ungkapnya.

Sebelumnya diketahui, aksi tolak Undang-Undang Cipta Kerja yang digelar sejumlah ormas di kawasan Patung Kuda mulai memanas, tepat pada Selasa (13/10/2020) petang.

Berdasarkan pantauan Suara.com saat itu, massa yang berasal dari ormas seperti aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI, PA 212, FPI, hingga GNPF Ulama itu terlibat bentrok dengan aparat.

Bentrok itu terjadi setelah sebagian pendemo yang dari anak-anak remaja itu melemparkan batu ke arah barikade polisi.

Baca Juga: Koordinasi dengan Disdik, Polisi: Kalau di Lapangan Pelajar Garang Sekali

Atas hal itu, polisi pun membalas dengan cara menembakkan gas air mata beberapa kali ke arah massa aksi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI