Polda Metro Ringkus 1.377 Orang Demo Ricuh FPI Cs, 5 Anak SD Ikut Dicokok

Rabu, 14 Oktober 2020 | 14:52 WIB
Polda Metro Ringkus 1.377 Orang Demo Ricuh FPI Cs, 5 Anak SD Ikut Dicokok
Ilustrasi--Ratusan pelajar diamankan di Halaman Polres Jakarta Utara, Kamis (8/10/2020) malam. (ANTARA/HO/JJU)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 1.377 orang diamankan buntut aksi demonstrasi menolak Undang-Undang Omnibus Law - Cipta Kerja yang digelar kelompok Front Pembela Islam (FPI) Cs di Jakarta, pada Selasa (13/10) kemarin.

Dari ribuan orang yang diamankan, 900 di antaranya masih berstatus pelajar alias anak-anak.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyebutkan, ada lima anak-anak yang ditangkap diketahui masih berstatus sebagai pelajar tingkat sekolah dasar atau SD.

"Dari 1,377 ini, dievaluasi 75-80 persen adalah anak-anak sekolah. Kurang lebih 900-800 sekian. Bahkan ada lima anak SD yang umurnya sekitar 10 tahun," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/10/2020).

Baca Juga: Kapolda Tuding Anarko Bermain, PA 212: Biar Polisi Cari Siapa Biang Ricuh

Yusri menjelaskan bahwasannya ribuan orang itu ada yang diamankan sebelum aksi demonstrasi. Selain itu, ada pula yang diamanakan saat aksi demonstrasi tengah berlangsung.

Adapun, sebagian besar dari mereka mengaku ikut melakukan demonstrasi setelah mendapat undangan atau ajakan dari media sosial.

"Semua uang kita ambil keterangan pasti menyatakan mereka berdasarkan undangan di media sosial dan diajak oleh temannya," ujar Yusri.

Yusri menambahkan, bahwa ribuan orang yang diamankan tersebut kekinian pun telah menjalani rapid test. Hasilnya, 47 dinyatakan reaktif Covid-19.

"Tadi malam sudah kita kirim 47 yang reaktif yang memang secara protokol kesehatan harus kita lakukan swab. Kalau negatif dipulangkan. Kalau positif harus kita rawat," kata dia.

Baca Juga: Tak Ada yang Ditangkap, Polisi Beberkan Kronologi Kericuhan di Thamrin City

Anarko Dituduh Bermain

Sejumlah organisasi masyarakat Islam yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI seperti FPI, Persaudaraan Alumni (PA) 212 hingga Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama sebelumnya menggelar aksi demonstrasi menolak Undang-Undang Omnibus Law - Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada Selasa (13/10) kemarin.

Aksi demonstrasi yang dimulai sejak siang hari itu berujung bentrokan. Kericuhan itu terjadi sekira pukul 16.00 WIB ketika massa aksi FPI Cs hendak membubarkan diri.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana menuding bahwa bentrokan tersebut ditengarai oleh penyusup dari Anarko. Mereka diprakirakan berjumlah sekira 600 orang.

"Aksi berjalan lancar dari jam 1 sampai jam 4 sore dan kami memang sudah ada kesepakatan selesai jam 4. Ketika Anak NKRI selesai, mereka kembali, anak-anak anarko inilah kemudian bermain," kata Nana di kawasan seputar Halte BI, MH Thamrin, Jakarta Pusat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI