Suara.com - Dewan Pakar PKPI Teddy Gusnaidi angkat bicara soal kasus penangkapan delapan petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Ia pun mencari sosok Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Hal itu disampaikan Teddy lewat jejaring Twitter pribadinya. Teddy Gusnaidi awalnya menyinggung Ketua KAMI Medan yang mengakui adanya ajakan untuk membuat kerusuhan sebagaimana terjadi pada tahun 1998 silam.
Menurutnya, penangkapan petinggi KAMI di lapangan menyiratkan pesan bahwa aksi tersebut dilakukan dengan perencanaan, bukan sekadar spontanitas belaka.
"Ketua KAMI Medan akui ada ajakan membuat kerusuhan seperti tahun 98. Hal ini selaras dengan yang terjadi di lapangan. Para pentolan KAMI juga ditangkap. Artinya diduga kuat hal ini bukan spontanitas tapi hal yang direncanakan," ujarnya, Rabu (14/10/2020).
Lebih lanjut lagi, Teddy Gusnaidi mencari sosok petinggi KAMI yang sering terjun ke masyarakat untuk melangsungkan deklarasi. Siapa lagi kalau bukan Gatot Nurmantyo yang beberapa kali dikritik oleh Politisi PKPI ini.
"Lalu Gatot Nurmantyo kemana? Kabur atau sibuk cari perlindungan?" tukasnya.

Perihal Gatot Nurmantyo, Teddy Gusnaidi sejak awal mengaku sudah mengatakan bahwa mantan Panglima TNI tersebut pengecut.
Anggapan Teddy Gusnaidi ini berangkat dari tidak munculnya Gatot Nurmantyo saat pimpinan KAMI lainnya diamankan aparat.
"Kalau bukan pengecut pasti dia akan membela anak buahnya yang kini ditangkap. Bukan malah diam sambil nonton sinetron di rumah," kata Teddy Gusnaidi.
Baca Juga: 8 Angota KAMI Ditangkap, Pengurus Jatim: Konsolidasi, Waspada, Wait and See
"Kalau bukan pengecut, Gatot Nurmantyo pasti akan katakan 'saya yang bertanggungjawab atas semua kejadian ini, saya bagian dari rencana terjadinya kerusakan ini'," sambungnya.