Suara.com - Bentrokan antara aparat kepolisian dengan massa usai aksi unjuk rasa menolak UU Omnibus Law - Cipta Kerja, Selasa (13/10/2020) kemarin meluas ke sejumlah titik di Ibu Kota.
Imbasnya, kantor Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) yang berlokasi di Jalan Menteng Raya Nomor 58, Jakarta Pusat dirusak.
Pantauan Suara.com di lokasi, Rabu (14/10/2020), komplek kantor GPII masih tampak berserakan. Barang-barang seperti meja dan bangku berserakan di mana-mana.
Bercak darah juga masih membekas di lantai di salah satu ruangan di kantor GPII. Sebagai informasi, di kompleks kantor GPII, juga terdapat kantor PB Pelajar Islam Indonesia (PII).

Tak hanya itu, sisa-sisa tembakan gas air mata hingga kekinian juga masih terasa di sekitar lokasi.
Koordintator Pusat Brigade GPII, Sapiul Aman menyebutkan, bercak darah yang masih membekas di lantai itu berasal dari salah satu kader PII.
Merujuk pada informasi yang Saipul terima, kader PII tersebut mendapat kekerasan dari aparat kepolisian. Kata dia, kader tersebut dipopor menggunakan senjata.
"Itu darah yang berceceran dari anak PII, infonya sih dipopor. Mereka yang diamankan saat ini masih di Polda Metro Jaya," ungkap Saipul di lokasi kejadian.
Saipul menambahkan, ada 16 orang yang ditangkap oleh polisi malam kemarin. Rinciannya, 6 kader dari GPII dan 10 kader dari PII.
Baca Juga: Markas GPII Rusak Digeruduk Polisi, Ada Bercak Darah di Lantai
"16 orang, 6 orang kader GPII dan PII 10 kader. GPII dan PII beda organisasi, tapi kami satu rumpun," kata dia.