Suara.com - Presiden Donald Trump menyatakan merasa seperti Superman setelah mendapatkan pengobatan eksperimental Covid-19, obat antivirus Regeneron.
"Vaksin akan segera hadir, terapeutik, dan terus terang, obatnya. Yang saya tahu adalah saya mengambil sesuatu - apa pun itu, saya cepat merasa baik," ujar Donald Trump selama kampanye di Johnstown, pada Selasa malam, disadur dari New York Post, Rabu (14/10).
"Saya tidak tahu apa itu, antibodi, saya tidak tahu. Saya mengambilnya, saya berkata 'saya merasa seperti Superman.'"katanya disambut sorak-sorai dari pendukungnya.
Presiden berusia 74 tahun itu kemudian berterima kasih kepada para dokter yang merawatnya di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed selama tiga malam.
Baca Juga: Bebas dari Covid-19, Trump Laporkan Hasis Tes Negatif
"Satu hal hebat tentang menjadi presiden, jika Anda tidak merasa 100 persen, Anda memiliki lebih banyak dokter daripada yang Anda duga di dunia. Saya dikelilingi oleh 14 orang dari mereka!" ujar Donald Trump.
Trump juga menyatakan memiliki kekebalan tubuh yang lebih setelah sembuh dari Covid-19 dan mengancam akan mencium semua orang yang hadir.
"Mereka bilang saya kebal! Saya bisa turun dan mulai mencium semua orang, setiap pria dan wanita. Lihatlah pria itu, betapa tampannya dia. Saya bisa menciumnya, tidak dengan banyak kenikmatan," candanya.
Sebelumnya, Donald Trump juga melakukan hal yang kontroversial dengan melempar masker ke orang-orang yang hadir di Florida.
"Senang sekali bisa kembali ke negara bagian asal saya, Florida, untuk kembali secara resmi ke jalur kampanye," kata Trump dikutip dari laman Republic World.
Baca Juga: Donald Trump: Saya Kebal dari Covid-19
Donald Trump menyatakan di depan ribuan pendukungnya, yang hadir tanpa memperhatikan jaga jarak dan kebanyakan tanpa masker.
"Saya sangat bersemangat dengan doa Anda dan rendah hati atas dukungan Anda," tambahnya.
Pada hari Senin, Donald Trump bercuit di akun Twitternya bahwa ia mengklaim mengalahkan "virus China yang sangat mengerikan".
Tweet tersebut kemudian dihapus oleh pihak Twitter, menyatakan bahwa itu adalah informasi yang "menyesatkan dan berpotensi berbahaya" tentang Covid-19.